Salin Artikel

Warga Kaki Gunung Beser Nyalindung Sukabumi Dihantui Bencana Tanah Bergerak

Ketakutan dialami warga itu menyusul ditemukannya sejumlah retakan di bangunan dan tanah di permukiman hingga persawahan tiga pekan terakhir.

Bahkan di antaranya terdapat beberapa rumah mengalami kerusakan pada dinding dan lantainya.

Selain itu terjadi tanah ambles yang menggerus lahan persawahan tidak jauh dari permukiman, Jumat (2/1/2021) sore.

Masyarakat Kampung Ciherang ini menempati daerah ketinggian 900 meter dari permukaan laut (m dpl) di kaki Gunung Beser.

"Awalnya terlihat retakan kecil seukuran lidi memanjang di dinding kamar, lama-lama terus membesar dan belah," ungkap Dede (37) sambil menunjukkan retakan-retakan di rumahnya kepada Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Menurut Dede, retakan-retakan itu semakin menyebar, bukan hanya di kamar tidur, tetapi juga ada di kamar mandi, dapur dan lantai.

"Pintu-pintu jadi susah dibuka, apalagi pintu keluar di dapur sudah tidak bisa dibuka," ujar ibu rumah tangga itu.

Dia mengatakan, rumah permanennya baru dibangun dan sudah dihuni setahun ini. Namun masih ada beberapa yang belum selesai pengerjaannya.

Warga lainnya, Unang (38) menuturkan, di bawah rumah panggung yang dihuni terdapat retakan tanah memanjang. Lebarnya sekitar 20 sentimeter dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.

"Akibat retakan tanah ini batu penyangga jadi miring, sehingga posisi rumah sedikit bergeser," tutur dia.

Retakan memanjang

Sementara itu, Cicah (57) menjelaskan, retakan tanah ini memanjang dengan bervariasi lebar dan kedalamannya. Retakan itu ada yang melintasi rumah permanen dan rumah panggung.

"Ada yang dalamnya sampai dua meter dengan lebar sekitar dua puluh sentimeter," jelas petani perempuan.

Dia merasa khawatir retakan-retakan tanah ini mengakibatkan longsor.

Meskipun rumahnya tidak terancam, namun ada rumah beberapa tetangganya yang rusak.

Apalagi sejak awal diketahui hingga saat ini hujan masih terus mengguyur.

"Kemarin sore juga hujan deras mengakibatkan sawah ambles," aku Cicah yang mengantar ke lokasi sawah ambles.

Menurut dia, bencana tanah bergerak juga pernah terjadi pada tahun 2001. Saat itu terdapat retakan di tanah, bahkan ada yang dalamnya mencapai 10 meter.

"Saat itu juga ada tanah yang longsor, hanya menutup jalan setapak saja," ujar anggota Kelompok Wanita Tani (KWT).

Mengenai bencana tanah bergerak ini sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung juga sudah melakukan assessment di lokasi kejadian.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/03/18101141/warga-kaki-gunung-beser-nyalindung-sukabumi-dihantui-bencana-tanah-bergerak

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke