Salin Artikel

Tangis Irmawati Pecah, Bayinya Meninggal di Kandungan gara-gara Dokter RSUD Positif Covid-19

Warga Kampung Pa'lingang, Kecamatan Pajukukang Bantaeng itu kehilangan bayinya lantaran diduga terlambat mendapatkan pertolongan oleh dokter.

Sebelum dilarikan ke RSUD Bantaeng, Irmawati sempat diantar ke bidan, Kamis (24/12/2020).

Ketika tiba ditempat tujuan, bidan menyarankan agar Irmawati ditangani pihak RSUD Bantaeng.

"Saya mengantar istri ke rumah bidan untuk memeriksakan kandungan dan sempat tinggal bermalam. Setelah itu bidan menyarankan untuk membawa ke Rumah Sakit," kata Roa, suami Irmawati, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (29/12/2020).

Dirujuk ke RS, tiba Sabtu, ditangani Senin

Akhirnya Roa membawa sang istri ke RSUD pada Sabtu, (26/12/2020), sekitar pukul 02.00 WITA, istrinya tiba di RSUD Bantaeng. Namun, baru ditangani pada Senin (28/12/2020).

Pada hari itu, dilakukan tindakan operasi untuk menyelamatkan bayi dan istri. Namun, ketika bayi itu lahir tak ada suara mengangis yang terdengar, sehingga pihak keluarga menduga sudah meninggal sejak dalam kandungan.

Atas insiden tersebut Roa amat kecewa dengan pelayanan RSUD Bantaeng yang mengakibatkan bayinya meninggal dunia.

RSUD Bantaeng bantah keterlambatan penanganan

Kepala Bidang Pelayanan Medik, RSUD Bantaeng, dr Hikmawaty membantah adanya keterlambatan penanganan bagi pasien Irmawati.

Menurutnya penanganan pihak RSUD Bantaeng sudah SOP (Standard Operating Procedure).

"Kami sudah sesuai SOP, tidak ada unsur kesegajaan lalai dan terlambat menangani pasien," kata Hikmawaty.

Pekan lalu pihaknya mengumumkan bahwa ada pembatasan layanan di RSUD, terutama untuk pasien kebidanan karena ada dokter spesialis dan tenaga medis di Ruang Operasi yang Positif Covid -19.


Ditangani setelah dokter selesai isolasi mandiri Covid-19

"Khusus untuk pasien Irmawati tetap dalam koordinasi dengan dokter yang menangani, yang sementara isolasi mandiri," tutur Hikmawaty. 

"Jadi bidan melaporkan secara rutin mengenai perkembangan bayi dalam kandungan, dan diupayakan bisa melahirkan secara normal," lanjutnya.

Setelah melakukan isolasi mendiri dokter spesialis datang pada Senin untuk melakukan tindakan operasi, terhadap Irmawati.

Berdasarkan hasil pemeriksaan diputuskan untuk dilakukan tindakan operasi, untuk menyelamatkan ibu dan bayi, namun bayi tidak tertolong.

"Jadi bayinya ada gawat janin, sehingga bayinya tidak bisa terselamatkan," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/30/07055741/tangis-irmawati-pecah-bayinya-meninggal-di-kandungan-gara-gara-dokter-rsud

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke