Sebab, jika ketiga lokasi itu ditutup dikhawatirkan akan terjadi kerumunan di daerah lain.
"Sampai saat ini kita ambil keputusan membuka (kawasan Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Titik Nol). Ini kan seperti balon, kalau ada yang ditutup maka di lokasi lain akan ada yang melembung," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Senin (28/12/2020).
Lanjut Heroe, saat ini pihaknya fokus pada peningkatan protokol kesehatan (prokes).
Pemkot Yogyakarta telah menerjunkan petugas dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) dengan dibantu polisi dan TNI untuk memantau penerapan protokol kesehatan.
"Apalagi sekarang yang masuk ke Yogyakarta wajib menyertakan hasil rapid antigen. Jadi yang datang ke Yogyakarta sudah melakukan swab antigen, artinya mereka yang datang sebagian besar orang-orang sehat," ujar dia.
Ke depan Pemkot Yogyakarta akan menggencarkan operasi yustisi ke hotel dan juga destinasi wisata.
Diberitakan sebelumnya, DPRD Kota Yogyakarta mengusulkan lockdown tiga kawasan saat malam tahun baru. Ketiga kawasan itu antara lain Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Titik Nol.
Anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Krisnadi Setyawan menjelaskan, meski ada pemberlakuan Instruksi Gubernur DIY yang salah satunya berisi tentang jam operasional tempat usaha maksimal pukul 22.00 WIB, namun kerumunan dipastikan tetap terjadi, terlebih saat malam pergantian tahun.
"Meskipun sampai jam 22.00 kerumunannya kan sejak sore mereka cuma nongkrong dan gak jajan. Maka mending malam tahun baru di-lockdown total, di kawasan Malioboro, Titik Nol, Tugu Pal Putih, ini langkah putus asa," kata dia saat dihubungi, Senin (28/12/2020).
Menurut Krisnadi, dengan menutup kawasan Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Titik Nol, dapat mengurangi kerumunan. Ia menyampaikan penutupan tidak lama, hanya 12 jam.
https://regional.kompas.com/read/2020/12/28/15360281/tugu-pal-putih-malioboro-dan-titik-nol-tetap-dibuka-di-malam-tahun-baru