Salin Artikel

7 Kasus Prank di Tahun 2020, Melibatkan Youtuber Ferdian hingga Bagi-bagi Daging Isi Sampah

KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2020 ada beberapa prank yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com. Beberapa kasus prank bahkan berujung pidana.

Seperti prank yang dilakukan oleh Youtuber Ferdian Paleka pada Mei 2020 lalu.

Video prank sembako isi sampah Ferdian dan teman-temannya dikecam oleh berbagai pihak gara-gara melakukan prank terhadap sejumlah warga transpuan atau waria di Bandung, Jawa Barat.

Hal yang sama juga dilakukan oleh YouTuber Edi Putra (24) dan rekannya Dicky Firdaus (20) asal Palembang.

Mereka membuat video prank daging berisi sampah pada Agustus 2020.

Video tersebut di-setting tersangka dan korbannya adalah orangtua Edi Putra. Ia dan rekannya kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Selain dua kasus tersebut, berikut tujuh prank yang menjadi perhatian publik sepanjang tahun 2020:

Peristiwa tersebut terjadi pada Mei 2020 lalu.

Ferdian kemudian dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik dan terancam pasal Undang-Undang ITE.

Youtuber tersebut sempat kabur dan berhasil ditangkap di Pelabuhan Merak, Banten. Ia kemudian ditahan di sel tahanan Polrestabes Bandung.

Setelah itu muncul video perundungan Ferdian Paleka yang ditelanjangi dan menjadi bulan-bulanan tahahan lain.

Pada Kamis (4/6/2020), Ferdian Paleka serta dua rekannya dinyatakan bebas setelah ada upaya perdamaian antara dia dan korban yang difasilitasi pengacara.

Setelah dinyatakan bebas, Ferdian Paleka kembali angkat suara dan meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan.

“Kami bertiga minta maaf atas perlakuan kita yang membuat konten prank sampah kepada transpuan, terutama transpuan kota Bandung,” tutur Ferdian Paleka dan dua temannya.

“Kami bertiga sangat menyesali tindakan kami dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan kami di kemudian hari yang merugikan orang dan membuat resah masyarakat. Kami sangat menyesal. Terima kasih,” kata Ferdian Paleka cs.

Video tersebut di-setting lebih dulu sebelum direkam dan viral di media sosial.

Edo mengakui bahwa kedua korban prank sampah tersebut merupakan ibu kandung dan orangtua angkatnya sendiri.

Sebelum membuat video, ia telah memberitahukan kepada mereka hendak membuat konten prank sampah.

Ide itu sempat ditolak. Namun Edo tetap melakukannya demi meningkatkan subscriber di kanal YouTube miliknya.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setiyadji mengatakan, meski diketahui settingan, perbuatan Edo dan Diky yang membuat video prank sampah itu telah membuat kegaduhan di masyarakat.

Bahkan, banyak warganet yang mengecam aksi tersebut.

"Video hoaks daging berisi sampah ini membuat masyarakat resah sehingga pelaku kita tahan," kata Anom saat melakukan gelar perkara di Polrestabes Palembang, Senin (3/8/2020).

Anom menjelaskan, tersangka mengunggah video tersebut pada Jumat (31/7/2020), tepat pada hari raya Idul Adha.

Sebelum ditangkap, polisi menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk A yang sedang tidur di salah satu rumah kontrakan di Selindung, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung pada Jumat (12/6/2020).

Sejumlah pria tampak memadati ruangan sambil mengelilingi seseorang yang sedang tertidur pulas.

Seluruh adegan yang direkam menggunakan kamera ponsel itu viral di media sosial.

Kejadian lucu sempat terjadi, pelaku yang baru bangun dari tidur menyangka didatangi teman-temannya.

Ia tak menyadari jika beberapa pria tersebut adalah anggota Tim Naga yang mengenakan pakaian sipil biasa.

Pelaku yang dibangunkan dengan prank ulang tahun itu kemudian langsung diborgol dan dibawa ke Mapolres Pangkalpinang.

Kepala Satuan Reskrim Polres Pangkalpinang AKP M Adi Putra mengatakan prank tersebut dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan.

"Untuk menghilangan kejenuhan dan ice breaking, semua anggota saya kasih semangat agar selalu melaksanakan tugas dengan hati selalu bahagia dan jangan dijadikan beban," ujar Adi.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (25/5/2020) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu ada laporan warga yang menyebutkan ada kebakaran di kawasan Jalan Slamet Riyadi Solo.

Obyek yang dilaporkan terbakar adalah dapur rumah tinggal di barat RS DKT Solo.

Namun, setelah diterjunkan sedikitnya tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi tujuan ternyata kejadian kebakaran itu tidak ada.

Alhasil, petugas Damkar yang tiba di lokasi laporan kebakaran akhirnya kembali ke pos masing-masing.

Peristiwa laporan palsu kejadian kebakaran ini diunggah di akun Instagram @humaspemkotsurakarta dengan keterangan, "Stop Prank Damkar!!! Dapat Informasi Palsu, Petugas Kebingungan Cari Lokasi Kebakaran".

"Iya, benar (ada laporan kebakaran). Setelah ditindaklanjuti ternyata nihil dan sudah kami laporkan ke jajaran samping (kepolisian) yang berada di tempat," kata Kepala Damkar Solo Sutarjo, saat dihubungi Kompas.com, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/5/2020).

Saat dibuka, isi kotak tersebut justru berisi mayat bayi.

Kejadian mengejutkan ini bermula ketika FL sedang menggendarai sepeda motor di terowongan jembatan Ceger, Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2020), pukul 22.45 WIB.

"Tiba-tiba datang pengendara sepeda motor jenis matic warna hitam, nopol (nomor polisi) tidak ingat, berboncengan menggunakan masker, kemudian menghampiri saksi lalu memberikan bungkus sepatu warna merah merk Vans," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Arie Ardiyan saat dikonfirmasi, Sabtu (16/5/2020).

Tanpa curiga FL lantas menerima kotak tersebut karena ia berpikir isinya sebuah sepatu. Saat dibawa, kotak tersebut mengeluarkan bau busuk.

"Curiga karena bau busuk, lalu dibuka bungkusan kardus tersebut, dan didapati seorang bayi laki-laki dalam keadaan meninggal dunia," ucap dia.

Ia lalu melaporkan temuan tersebut ke Polsek Cipayung dan mayat bayi itu dibawa RS Soekanti untuk diotopsi.

Ia juga mengaku terpapar virus corona setelah melakukan kontak dengan kakeknya di Papua yang terindikasi positif corona.

Namun, saat dilakukan pemeriksaan ternyata gadis tersebut hanya mabuk. Kasus tersebut terjadi pada Jumat (8/5/2020) dini hari,

Awalnya tersangka dan ketiga temannya sedang mabuk di indekosnya di Jalan Salak, Kelurahan Jeppe, Kecamatan Taneteriattang Barat.

Saat itu, tiga temannya kaget setelah mengetahui AR tiba-tiba kejang dan mengalami sesak napas.

Saat dilakukan pemeriksaan di RS Hapsah, tersangka diketahui sadar dan mengaku kepada petugas sempat melakukan kontak fisik dengan kakeknya di Papua yang terindikasi terpapar virus corona.

Pihak rumah sakit kemudian merujuk AR ke RSUD Tenriawaru untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Mengingat di rumah sakit tersebut fasilitasnya tidak lengkap.

"Saat diperiksa suhunya bagus, tidak ada tanda-tanda Covid-19," ujar Kasatreskrim Polres Bone, AKP Mohammad Pahrun

Petugas medis mulai curiga, selain tidak ada indikasi Covid-19 yang bersangkutan bersangkutan tercium bau alkohol. AR pun diminta untuk pulang. Setibanya di mobil, tersangka teriak ternyata kalau hanya melakukan prank.

"Dipanggil temannya, ambil temanmu mabuk dia. Sesampai di mobil dia teriak ku prank ko (saya prank kamu)," ujarnya.

Truk bermuatan plastik itu kecelakaan tunggal, setelah sang sopir kabur karena kaget terkena prank (lelucon) yang dibuat sekelompok remaja. Sejumlah remaja menyamar sebagai pocong untuk mengagetkan sopir truk tersebut.

Awalnya truk tersebut melaju dari arah Pelabuhan Gilimanuk menuju Denpasar.

Tiba di lokasi, sopir melihat ada ban sepeda motor di tengah jalan. Sopir pun berhenti di pinggir jalan dan turun dari mobilnya untuk meminggirkan ban karena takut ada kecelakaan.

Setelah memindahkan ban motor, sopir kembali ke truk untuk melanjutkan perjalanan.

Namun, ia tiba-tiba melihat sosok pocong di belakang mobilnya. Sopir itu panik dan lari meninggalkan truknya.

Truk yang masih menyala itu tiba-tiba berjalan karena jalanan sedikit curam. Truk itu tergelincir dan masuk ke selokan di pinggir jalan.

"Truknya itu kaya mau jalan pelan-pelan kayak enggak kuat remnya, dia cepat-cepat balik ke truk, dia mau nyamperin mobil tiba-tiba ada pocong di belakang mobil dan dia lari ke barat," kata Wiraguna pemilik mobil derek yang membantu mengevakusi truk.

Saat lari karena panik itu, sopir truk mendengar sejumlah remaja kabur sembari tertawa meninggalkan lokasi.

Polisi kemudian mengamankan 8 anak yang melakukan prank tersebut. Mereka mengaku prank tersebut digunakan untuk lelucon konten video.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra, Heru Dahnur, Labib Zamani, Walda Marison, Abdul Haq, Imam Rosidin | Editor : Abba Gabrillin, Farid Assifa, David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Irfan Maullana, Khairina, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/25/10500071/7-kasus-prank-di-tahun-2020-melibatkan-youtuber-ferdian-hingga-bagi-bagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke