Salin Artikel

Cerita Dedik, Merakit Galon dan Hendak Berenang dari Balikpapan ke Malang, Sempat Dikira Tenggelam

Dia merakit dua galon kosong menjadi pelampung.

Dengan pelampung yang dimodifikasi sendiri, dia langsung menceburkan diri ke laut dan berenang.

Ambil galon dari rumah kakaknya

Pada hari kejadian, Rabu (16/12/2020), Dedik mengambil tiga galon dari rumah kakaknya secara diam-diam.

Satu galon sempat dia jual untuk membeli rokok.

Sedangkan dua galon lainnya dia rakit dengan sebuah kayu kecil dan diikat dengan tali.

Jadilah sebuah pelampung yang akan digunakan untuk menjaga dirinya supaya tidak tenggelam.

Dedik lalu mulai berenang dari dermaga Lanal Balikpapan.

Dikira orang tenggelam

Sekitar tiga jam mengapung di laut, keberadaan Dedik diketahui oleh warga.

Mengira orang tenggelam, warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada kepolisian.

"Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat). Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair. Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).

Lokasi penemuan masih 300 meter dari darat.

"Karena sorean arusnya ke darat. Jadi dia tak terlalu jauh,” terang Retno.

Ternyata Dedik ingin pulang ke Malang.

“Setelah kita bawa ke darat, ke kantor kita tanya-tanya dia. Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu. Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, 'Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengen pulang',” ujar Retno.

Dia mengaku ingin pulang karena merasa bersalah tidak kunjung mendapatkan pekerjaan.

“Kata dia gara-gara dia kakak dan istri sering berantam. Rasanya enggak enak gitu,” tutur Retno.

Beruntung kondisinya baik-baik saja saat ditemukan.


Ditawarkan bantuan pulang

Dedik mengaku dirinya selama ini tinggal bersama kakaknya di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.

Retno mengaku bersedia memberikan bantuan untuk pulang ke Malang namun atas sepengetahuan kakaknya.

Polisi terlebih dahulu mengantar Dedik ke rumah kakaknya.

Sang kakak lalu menjelaskan bahwa Dedik memiliki gejala depresi hingga sempat dirawat sembilan bulan.

“Ia juga sering kabur-kaburan dari rumah. Tapi kata kakaknya, nanti baik sendiri datang lagi ke rumah. Setelah kita serahkan ke kakaknya dia tidak pulang kampung. Sekarang dia sama kakaknya,” tutup Retno.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/18/07411431/cerita-dedik-merakit-galon-dan-hendak-berenang-dari-balikpapan-ke-malang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke