Salin Artikel

Motif Penculik 2 Anak Perempuan di Tegal, Ingin Punya Anak

Tersangka diketahui seorang perempuan berinisial NM (26) asal Desa Karangasem, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari menyebut motif NM menculik MR (8) dan AL (7), karena ingin menjadikan anak asuhnya.

"Pelaku NM mengaku enam kali menikah tidak punya anak, sehingga menginginkan korban untuk dikuasai atau diasuh," kata Rita didampingi Kasatreskrim AKP Syuaib Abdullah, saat konferensi pers di Mapolres setempat, Senin (14/12/2020).

Disampaikan Rita, saat ini tersangka juga menyandang status istri siri. Pihaknya bahkan berencana akan memeriksakan kondisi kejiwaannya.

Di sisi lain, penyidik Satreskrim tidak atau belum menemukan adanya motif lain semisal eksploitasi anak, atau perdagangan anak.

"Niatnya hanya untuk diasuh. Pelaku sebelumnya mengenal keluarga korban karena pernah bekerja di rumahnya," kata Rita, saat ditanya kemungkinan motif lain.

Rita mengatakan, sehari sebelum penculikan, tersangka datang pada Rabu (9/12/2020) dan menginap semalam.

Esok harinya, atau Kamis (10/12/2020) pagi, nenek korban meminta NM pergi ke sebuah warung untuk membeli obat yang kemudian diantar kedua cucunya.

Hingga akhirnya kedua korban dibawa kabur hingga ke Cirebon, Jawa Barat.

"Sehari setelah dilaporkan, penyidik Satreskrim berhasil menemukan kedua anak dengan pelakunya di Cirebon, Jumat (11/12/2020)," kata Rita.


Dalam kesempatan itu, Rita berpesan para orangtua tidak mudah percaya dengan siapapun dan senantiasa menjaga anak-anaknya agar terhindar dari kejadian penculikan maupun eksploitasi anak.

"Jangan begitu saja mempercayakan anak-anak kita dengan siapapun. Sekalipun dengan orang yang kita kenal. Jaga dan lindungi anak-anak kita agar terhindar dari penculikan ataupun eksploitasi dan sebagainya," pesan Rita.

Sementara T, saat ditanya wartawan dihadapan polisi memilih diam tak merespons. Ia lebih sering menundukan kepalanya.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan penculikan dua bocah perempuan di Kota Tegal, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Kedua korban, yakni MR (8) dan ALA (7) akhirnya kembali ke rumah neneknya di Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Sabtu (12/12/2020).

Keduanya diantar petugas kepolisian setelah sebelumnya ditemukan di pinggir jalan di wilayah Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020) malam.

Menurut informasi, kedua bocah sempat dibawa kabur oleh pelaku berinisial NM (26), warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Kamis kemarin.

Adapun, NM merupakan orang yang dikenal keluarga korban. Berita hilangnya kedua bocah perempuan itu bahkan sempat menjadi perbincangan di media sosial.

Kedua foto korban bersama terduga penculik bahkan turut ditampilkan dalam sebuah akun  Facebook.

Seorang ketua RT di Kelurahan Kraton, Arief Suratmo mengatakan, kedua korban diantar polisi ke rumah neneknya pada Sabtu dini hari.

"Kata polisi ditemukan lemas di pinggir jalan di Cirebon. Saat itu seperti disuruh menggembel oleh pelaku," kata Arief yang yang turut menjadi saksi penyerahan korban ke keluarganya dari Polres Tegal Kota.


Nenek korban berinisial T mengatakan, cucunya tinggal bersamanya sejak bayi, atau sejak kedua orangtua bocah itu bercerai. Ibu kedua bocah tersebut menjadi tenaga kerja di luar negeri.

"Sejak kecil bareng saya, setelah orangtuanya bercerai. Ibunya kerja di luar negeri. Bapaknya di Madura, Jawa Timur," kata T kepada wartawan di kediamannya.

T menuturkan, dia kenal dengan pelaku NM sejak 3 tahun lalu. Beberapa hari sebelum kejadian, N datang dari Batang untuk berkunjung dan menginap.

"Hari Kamis pagi saya suruh NM beli balsem di warung. Karena tak tahu lokasinya, dua cucu saya menemani ke warung," kata T.

Namun, menurut T, hingga sore hari, ketiganya tak kembali ke rumah. Dia kemudian melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/14/21372201/motif-penculik-2-anak-perempuan-di-tegal-ingin-punya-anak

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke