Partisipasi Pemilih di Pilkada Gunungkidul Meningkat, Sleman Tak Capai Target

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Kabupaten Gunungkidul meningkat 10 persen.

"Semua naik angka partisipasi, Sleman naik tiga persen, Bantul enam persen, Gunungkidul sepuluh persen, dulu (Gunungkidul) 70 persen sekarang 80 persen. Bantul itu sekarang 81 persen," kata KPU DIY Hamdan Kurniawan, Senin (14/12/2020).

Meski demikian, kata dia, dari target partisipasi pemilih 80 persen, Kabupaten Sleman tidak mencapai target hanya 75 persen.

"Kalau target 80 persen sebagian melampaui hanya Sleman yang kurang. Yang pasti ada kenaikan signifikan dibanding 2015 atau Pilkada 5 tahun silam di seluruh kabupaten, padahal sekarang sedang pandemi Covid-19," kata dia.

Menurut dia, partisipasi masyarakat di Pilkada 2020 cukup bagus, meski digelar di tengah pandemi Covid-19.

"Antusiasme masyarakat cukup tinggi. Masyarakat saat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga datang dengan tertib," kata dia.

Hamdan mengklaim, peningkatan partisipasi pemilih dikarenakan adanya perbaikan data pemilu.

"Salah satu faktornya adalah perbaikan data pemilu, ini kan yang dicatat pemilih yang riil. Yang jelas ini mengejutkan karena ini cukup tinggi partisipasinya," kata dia.

Untuk memastikan jalannya Pilkada aman bagi pemilih maupun petugas pihaknya memastikan petugas tetap sehat selama melayani para pemilih.

"Protokol yang diterapkan dan di awal salah satu cara untuk menjamin bahwa pelaksanaan pilkada dilakukan oleh petugas yang sehat. Sehingga mengurangi penularan oleh petugas. kedua prokes dijalankan dengan sangat tertib. Ini juga cara untuk mencegah penularan virus corona," tutup Hamdan.