Salin Artikel

Pasien Covid-19 Ketakutan Dibawa ke RS, Bupati Banyumas Minta Tenaga Kesehatan Lebih Humanis

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Bupati Banyumas Achmad Husein meminta tenaga medis lebih humanis kepada para pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasalnya selama ini banyak warga yang ketakutan ketika akan diisolasi di rumah sakit maupun di tempat karantina.

"Ada warga ketakutan sambil memeluk kades (kepala desa), takut dibawa ambulans," ungkap Husein saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (14/12/2020).

Menurut Husein, ketakutan serupa juga terjadi di tempat lain. Secara psikologis, pasien takut mendengar sirine ambulanas dan melihat tenaga medis berpakaian APD lengkap.

"Sekarang ambulans yang menjemput pasien tidak pakai sirine lagi. Sekarang harus diubah, isolasi itu menyenangkan, yang humanis agar tidak stres, misal pakai hazmat nari-nari atau gimana," ujar Husein

Husein juga meminta pengelola rumah sakit untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di ruang isolasi.

"Tolong di ruang isolasi dibikin humanis. Ini fakta nyata di lapangan, ini menjadi problem sosial, masyarakat tidak mau dibawa ke rumah sakit (karena ketakutan)," kata Husein.

Husein mengungkapkan, keengganan pasien Covid-19 dibawa ke rumah sakit akan berdampak buruk terhadap yang bersangkutan, apalagi jika memiliki penyakit penyerta.

"(Awalnya) tidak mau dibawa ke rumah sakit, kalau sudah berat terpaksa mau dibawa ke rumah sakit, (tapi) itu sudah terlambat, sehingga angka kematian tinggi," ujar Husein.

Berdasarkan data hingga Minggu (13/12/2020) malam, total kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 3.544.

Rinciannya, 2.153 orang sembuh, meninggal dunia 140 dan sisanya menjalani isolasi, baik di rumah sakit, tempat karantina maupun di rumah.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/14/14094211/pasien-covid-19-ketakutan-dibawa-ke-rs-bupati-banyumas-minta-tenaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke