Salin Artikel

Cerita Pemuda Berambut Gondrong Pingsan Usai "Rapid Test", Dirazia Saat Nongkrong di Warung Kopi

Pria tersebut adalah salah satu pengunjung di warung kopi tersebut.

Diduga, pria tersebut pingsan karena takut dengan jarum suntik yang ada di alat rapid test.

Sebelum rapid tes, pemuda tersebut terlihat ketakutan. Saat petugas menarik jari tangannya dan menusukkan jarum, wajah pemuda tersebut pucat.

Tangannya bergetar dan sesaat kemudian ia pingsan.

"Tenang saja, jangan tegang," kata petugas kepada pemuda tersebut saat memanggil dan mendudukkan dia di meja.

Ada ratusan pengunjung yang dirazia karena mereka tak menjaga jarak dan abai menggunakan masker.

Kepada pengunjung, petugas melakukan tes cepat.

Bagi pengunjung yang reaktif langsung melakukan tes swab. Ia mengatakan razia akan terus dilakukan pada warung kopi dan kafe yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Untuk itu harus disiasati. Kita tetap menyalahkan pemilik warung kopi, kalau di dalam situ ada pengunjung yang tidak jaga jarak atau tidak pakai masker," kata Harisson.

Ia mengatakan seharusnya pemilik warung atau kafe melakukan cara agar pengunjung yang datang menjaga jarak dan tidak memindahkan kursi serta meja.

"Jadi, memang benar-benar sudah dijaga jaraknya. Harus begitu. Kalau ndak, kami masih lihat di warkop masih ada yang tidak jaga jarak, tidak menjalankan protokol kesehatan, kami tetap akan datangi," ujar Harisson.

Selain itu petugas juga melakukan rapid test pada 563 pengunjung dan pekerja di warung kopi.

Hasilnya sebanyak 74 orang reaktif dan mereka langsung menjalani tes usap.

“Hasilnya, dari 74 orang itu, 28 orang atau 37 persen positif virus corona,” kata Harisson kepada wartawan, Kamis (10/12/2020).

Mereka kemudian menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit dan tempat khusu isolasi Covid019.

“Dari hasil itu, bisa digambarkan, ada 37 persen orang yang duduk-duduk di warkop itu positif corona,” ucap Harisson.

Harisson menegaskan, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalbarakan terus melakukan razia protokol kesehatan di tempat-tempat keramaian.

“Jadi kita terus mengingatkan, pengunjung dan pemilik warkop harus menerapkan prokes. Jika tidak, dikenakan sanksi,” ucap Harisson.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta | Editor: Khairina, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/12/17170071/cerita-pemuda-berambut-gondrong-pingsan-usai-rapid-test-dirazia-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke