Salin Artikel

Geger Buaya di Waduk Mrican, Warga Diimbau Hindari Perairan

Kepala Resort Konservasi Wonosobo, BKSDA Jawa Tengah, Adi Antoro mengatakan, warga merasa resah karena diduga masih ada kawanan satwa buaya lain di kawasan tersebut.

Menurut Adi, meski masih berukuran satu meter, tapi buaya merupakan predator dilindungi yang memiliki sifat agresif dan berpotensi menimbulkan konflik dengan manusia.

“Kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar kawasan Waduk Mrican untuk lebih berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar perairan," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (11/12/2020).

Adi menjelaskan, tim yang akan diturunkan akan memantau di sekitar waduk. Jika benar ditemukan kemunculan kembali, maka langkah yang akan dilakukan yakni evakuasi.

"Kita pantau perkembangannya, jika memang ada kemunculan kembali, untuk menghindari konflik dengan warga maka akan kami evakuasi," ujarnya.

Adi sendiri belum mengetahui asal-usul satwa dilindungi tersebut. Apakah buaya yang tertangkap merupakan satwa liar yang berbiak di alam bebas atau peliharaan warga yang lepas.

"Yang jelas untuk buaya yang tertangkap ini sudah benar dititipkan di Serulingmas, sesuai prosedur akan kami susulkan berita acara penyerahannya," katanya.

Terpisah, Supervisor Keamanan dan Humas Indonesia Power, Amin Ikhwan mengaku telah merutinkan patroli keamanan baik di tepian maupun penyisiran air.

Di samping itu, imbauan kepada warga juga digiatkan untuk memperkecil kerawanan yang mungkin terjadi menyusul kabar kemunculan buaya di Waduk Mrican.

"Kalau untuk wisata memang kami masih tutup karena Covid-19, jadi imbauan kami fokuskan kepada warga," pungkasnya.


Sebagai informasi, seekor buaya berukuran 1 meter ditangkap warga dari perairan Waduk Mrican.

Predator yang diduga berjenis buaya muara ini terjerat perangkap ikan yang ditebar oleh nelayan bernama Roni Prasetyawan (25).

“Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, jadi Mas Roni ini sedang mencari ikan di waduk seperti biasa. Nah waktu wuwu (perangkap ikan) diangkat, ternyata buayanya masuk ke situ,” kata Kepala Desa Wanakarsa, Kecamatan Wanadadi, Erna Ariyanti.

Erna dan warga setempat meyakini masih ada buaya lain di perairan sekitar waduk. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar waduk.

Terlebih saat ini debit waduk tengah surut sehingga ruang gerak satwa air dimungkinkan semakin sempit.

“Di sekitar waduk memang banyak satwa yang berukuran raksasa, seperti pelus atau biawak, kalau buaya ini baru pertama kali ditangkap, tapi kalau hanya penampakan pernah ramai 10 tahun lalu,” terangnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/11/16254241/geger-buaya-di-waduk-mrican-warga-diimbau-hindari-perairan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke