Salin Artikel

Logistik Pilkada di Yalimo, Papua, Masih Ditahan Massa, Ada Provokasi dari Paslon

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Diyanto yang sempat berada di lokasi kejadian pada Selasa (8/12/2020) mengatakan, massa sulit didekati dan di tengah massa ada calon kepala daerah yang mereka dukung.

"Belum karena ada wakil paslonnya yang provokasi massa," ujar Candra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.

Massa pun dikatakannya cenderung bersikap anarkistis dengan melempari aparat kemanan dengan batu.

"Saya hampir kena, mereka lempar batu," kata dia.

Hingga saat ini aparat keamanan dan penyelenggara Pemilu masih berusaha mendekati massa agar logistik Pilkada Yalimo dapat segera disalurkan ke 72 TPS di Distrik Apilapsili.

Diberitakan sebelumnya, massa di Distrik Apilapsili, Kabupaten Yalimo, Papua, menahan logistik pilkada dan meminta sistem pemilihan di wilayah tersebut diganti menggunakan sistem noken.


Di Kabupaten Pegunungan Bintang dan Yalimo, sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan KPU Papua diharuskan menggelar pilkada dengan sistem nasional.

"Informasi dari Bawaslu Yalimo massa menahan logistik di Distrik Apilapsili. Mereka menginap di sana," ujar anggota Komisioner Bawaslu Papua, Jamaludin, saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).

Sebagai informasi, jarak tempuh ke Distrik Apilapsili dari Distrik Elelim yang merupakan ibu kota Kabupaten Yalimo sekitar 2,5 jam perjalanan darat.

Kabupaten Yalimo sudah terhubung melalui akses jalan darat dari Jayapura dengan jarak tempuh sekitar dua hari dan dari Jayawijaya sekitar empat jam.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/09/11112641/logistik-pilkada-di-yalimo-papua-masih-ditahan-massa-ada-provokasi-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke