Salin Artikel

Fakta Terkini Banjir Bandang di Medan, Peringatan BMKG hingga Penyisiran Korban Hilang

KOMPAS.com - Banjir bandang melanda Kota Medan dan sekitarnya dalam tiga hari terakhir.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara masih akan terjadi dalam dua hari ke depan.

Sementara itu, Tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran korban hilang akibat banjir di sejumlah titik.

Banjir di Kota Medan terjadi setelah Sungai Deli meluap dan menggenangi ratusan rumah warga.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Dilansir dari Antara, prakirawan cuaca di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan Utami Al Khairiyah menjelaskan, siklon tropis di lapisan atmosfer wilayah Sri Lanka kini telah berubah menjadi tekanan rendah di Teluk Benggala.

Kondisi tersebut, menurutnya, akan berpotensi mendatangkan hujan ke wilayah Sumatera Utara.

Wilayah yang diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai petir dan angin kencang adalah kawasan pantai timur, lereng pegunungan, lereng barat, dan pantai barat Sumatera Utara.

"Bila hujan turun dengan intensitas ringan hingga sedang di hulu DAS (daerah aliran sungai) dan berlangsung lama, maka pasti wilayah hulu sungai di pesisir baik barat maupun timur Sumut seperti Medan akan banjir," katanya.

Setelah mendapat laporan ada warga yang hilang terseret banjir, Tim SAR gabungan di Kota Medan segera melakukan penyisiran.

Menurut Humas Kantor SAR Medan Sariman Sitorus, ada 5 orang yang telah ditemukan tewas saat banjir melanda perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Jumat (4/12/2020).

Sariman mengatakan, saat ini tim masih melakukan pencarian terhadap 1 orang lagi yang masih dinyatakan hilang.

"Korban yang meninggal dunia ada lima di antaranya satu anak-anak, 3 perempuan dan 1 pria," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (4/12/2020 sore.


3. Penyisiran korban hilang

Sementara itu, penyisiran terhadap satu korban hilang masih dilakukan. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Utara (BPBD Provinsi Sumut) Riadil Akhir Lubis, pencarian akan dilakukan selama 7 hari. 

"Sampai kita dapatkan satu lagi. SOP-nya itu 7 hari. Kalau 7 hari tidak dapat, dinyatakan hilang," katanya.

"Saat ini ada 1 korban di rumah sakit, dirawat. Pengungsi, sebagian besar di Balai Desa Tanjung Selamat dan sebagian di Arhanud," tambahnya. 

4. Identitas korban tewas

Menurut keterangan Kepala Desa Tanjung Selamat Nuraidi, sudah ada empat korban tewas yang berhasil diidentifikasi.

Mereka adalah kakak beradik Juwita Simanjuntak (29), Arista Simanjuntak (24), Nur Fitri (24) dan satu laki-laki Satria Eka Winarya (18).

Nuraidi menyebutkan bahwa Juwita dan Arista merupakan kakak beradik satu rumah.

"Informasi nya mereka seperti itu (kakak beradik), karena mereka satu rumah dan anak kecil 3 tahun yang dibawa mereka. Kemungkinan anak Juwita karena itu yang sudah menikah yang lain masih gadis," tuturnya saat dikonfirmasi tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020).

(Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Farid Assifa, Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Banjir Tanjung Selamat yang Masih Hilang, Berikut Identitasnya

https://regional.kompas.com/read/2020/12/06/11460001/fakta-terkini-banjir-bandang-di-medan-peringatan-bmkg-hingga-penyisiran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke