Salin Artikel

Ledakan Kasus Covid-19 Jelang Pilkada, Hasil Lab Terlambat hingga Masa Pancaroba

GROBOGAN, KOMPAS.com - Pilkada di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tinggal menghitung jari.

Namun, di sisi lain penyebaran Covid-19 justru tercatat terus mengalami peningkatan signifikan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dalam kurun tiga hari terakhir di awal Desember ini jumlah kasus positif Covid-19 melambung mencapai 74 kasus positif Covid-19

Penambahan kasus positif Covid-19 terbaru ini juga termasuk  rekor tertinggi untuk jumlah  kasus harian terbanyak di Kabupaten Grobogan.

Lonjakan tertinggi terjadi pada Kamis (3/12/2020) dengan 49 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Menyusul kemudian pada Rabu (2/12/2020), ada 17 kasus positif Covid-19 dan Selasa (1/12/2020) ada 8 kasus positif Covid-19.

Di antara 74 kasus positif Covid-19 terbaru tersebut, ada satu pasien bayi baru berusia dua hari serta enam orang yang merupakan klaster keluarga.

 

Keterlambatan laboratorium

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Slamet Widodo menyampaikan, selain faktor kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak/menghindari kerumunan), masalah  lain adalah keterlambatan laboratorium dalam melaporkan hasil uji swab.

"Adanya delay hasil pemeriksaan swab di laboratorium Semarang dan Solo juga memicu penumpukan jumlah kasus positif Covid-19. Sebelum hasil swab keluar, orang bebas berinteraksi satu sama lain," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (4/12/2020).

 

Pancaroba peralihan musim

Di sisi lain, permasalahan penyebaran virus corona di Kabupaten Grobogan menjadi sulit terdeteksi lantaran jamaknya orang tanpa gejala (OTG) yang secara tak langsung telah berbaur dengan orang lain.

Dalam rapat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan baru-baru ini, tim medis juga menemukan jika siklus penyakit tahunan saat peralihan musim juga memengaruhi meningkatnya penularan virus corona. 

Saat itu pula muncul beberapa kelompok penularan Covid-19 yang didominasi klaster keluarga hingga transmisi lokal. 

"Faktor terbaru yaitu adanya penyakit umum di musim pancaroba yang otomatis menurunkan sistem imun. Sehingga orang menjadi mudah tertular virus corona. Saat ini penyebaran virus Corona di Grobogan sudah masuk transmisi lokal dan terbanyak adalah klaster keluarga," ungkap Slamet.

Swab lebihi target WHO

 Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono mengatakan, Pemkab Grobogan masih berupaya secara bertahap menggelar swab massal dari desa ke desa untuk  upaya memutus rantai penyebaran virus Corona

"Swab massal kami sudah melebihi target WHO yakni dalam sebulan lebih dari 1.000 orang. Kami himbau masyarakat patuhi protokol kesehatan Covid-19," ungkap Sumarsono.

Dengan adanya ledakan kasus baru, total ada 878 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Grobogan. Rinciannya, pasien sembuh 605 orang, pasien meninggal 105 orang, 47 orang dirawat di rumah sakit dan 122 orang isolasi mandiri.

Sementara itu, Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Satgas Penanganan Covid-19 untuk memfasilitasi pemungutan suara bagi warga yang terpapar covid-19.

"Fasilitas APD sudah disiapkan. Kekhawatiran itu pasti ada di lapangan. Karena ini berkaitan langsung pada keselamatan mereka. Kami komunikasikan dengan Satgas Penanganan Covid-19," terangnya.

Khusus untuk pemilih yang terpapar Covid-19, baik yang menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit teknisnya akan dibantu oleh tenaga kesehatan setempat.

"Di PKPU telah diatur tentang dua orang KPPS dari TPS menggunakan alat pelindung diri lengkap, disetujui oleh saksi dan pengawas TPS untuk keliling membawa surat suara didampingi dengan tenaga kesehatan mendatangi pemilih yang berstatus pasien di rumah sakit. Khusus untuk pemilih yang positif Covid-19, petugas KPPS dibantu langsung oleh tenaga kesehatan yang merawat di RS bersangkutan," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/04/17195271/ledakan-kasus-covid-19-jelang-pilkada-hasil-lab-terlambat-hingga-masa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke