Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono mengatakan, hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan, kasus pertama chikungunya diketahui pada Sabtu (21/11/2020).
Saat ini, virus itu telah menyebar hingga 135 rumah di empat rukun tetangga (RT).
"Seluruh pasien melakukan pengobatan masal di rumah masing-masing," katanya kepada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Hanung menjelaskan, petugas medis dari Puskesmas Kalimanah mendatangi setiap rumah pasien untuk melakukan kontrol dan terapi.
"Upaya pengobatan masal membuahkan hasil, 102 pasien dinyatakan sembuh jadi tinggal 14 warga yang masih dalam perawatan," katanya
Untuk mencegah wabah makin meluas, petugas telah melakukan fogging pada Senin (23/11/2020) dan Senin (30/11/2020).
Selain itu, upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga turut digiatkan di lingkungan pemukiman.
Untuk diketahui, chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Kedua jenis nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan demam berdarah.
Umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, tapi gigitan juga dapat terjadi saat dini hari dan sore hari.
Serangan juga tidak memandang usia, mulai balita hingga orang tua.
Gejala yang umumnya dialami oleh penderita yakni demam, nyeri sendi, nyeri otot, kelelahan dan sakit kepala yang datang secara tiba-tiba.
Dalam beberapa kasus, ruam juga dapat terjadi.
https://regional.kompas.com/read/2020/12/01/18293251/chikungunya-merebak-di-purbalingga-116-warga-terjangkit