Salin Artikel

Rumah Rusak karena Puting Beliung, 25 KK di Kabupaten Dompu Masih Mengungsi

Berdasarkan data yang dilaporkan BPBD, kerusakan paling parah diderita warga Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa. Sebagian korban masih mengungsi.

"Totalnya ada 25 kepala keluarga terpaksa mengungsi di rumah tetangga atau kerabat karena rumah mereka rusak akibat diterjang puting beliung," kata Kepala Desa Lanci Jaya Sahril saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Desa Lanci Jaya tak mendirikan posko pengungsian. Sahril pun bersyukur warga mau menampung kerabatnya yang menjadi korban puting beliung.

Sementara itu, Sekretaris Desa Lanci Jaya Kaharudin mengatakan, rumah puluhan kepala kelurga yang mengungsi itu tak layak ditempati karena rusak berat.

Puting beliung membuat puluhan rumah di Desa Lanci Jaya rusak. Atap rumah warga ambruk diterjang angin kencang.

Selain itu, tembok dari sejumlah rumah warga runtuh dan menimpa beberapa penghuninya.

Kaharudin mengatakan, lima warga terluka akibat bencana itu.

"Di Desa Lanci Jaya, jumlahnya ada sekitar 64 rumah rusak. Untuk mengetahui rusak berat dan ringanya, sampai saat ini belum ditentukan oleh pihak terkait. Saat ini, petugas masih melakukan pendataan. Sedangkan korban luka ada lima orang," kata Kaharudin saat dihubungi.

Menurutnya, sejumlah paket bantuan berupa sembako telah diterima dari Pemkab Dompu. Bantuan itu juga berupa selimut dan perlengkapan bayi.

Para pengungsi juga mendapat bantuan terpal untuk menutup atap rumah yang menganga akibat tertiup angin.

"Alhamdulillah, bantuan yang disalurkan cukup untuk kebutuhan sementara waktu. Adapun bantuan dari BPBD berupa beras, mie, telur, selimut dan kelengkapan bayi. Selain itu, ada juga bantuan terpal untuk warga yang atap rumahnya rusak," sebutnya.


Sejumlah rumah warga yang rusak mulai diperbaiki. Perbaikan dibantu petugas gabungan seperti BPBD, TNI, Polri, dan instansi terkait.

"Iya, sudah diperbaiki seadanya dulu. Ini hanya untuk sementara saja sambil menunggu ada uang  untuk memperbaikinya," kata dia.

Meski tak ada korban jiwa, Kaharudin berharap pemerintah segera memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

Menurut Kaharudin, dari jumlah rumah rusak berat terbanyak ada di Desa Lanci Jaya. Dari puluhan rumah itu, terdapat beberapa keluarga berkategori miskin, bahkan di antaranya harus ada yang kehilangan tempat tinggal.

Kaharudin berharap, warganya tak hanya mendapat bantuan terpal. Tetapi, juga bantuan perbaikan bangunan.

"Bantuan terpal itu hanya bersifat sementara, kami harap ada bantuan berupa bahan bangunan, seperti seng, kayu, semen dan lainya untuk para korban yang terkena dampak secara langsung," jelasnya.

Sebelumnya, puting beliung di Kecamatan Manggelewa terjadi pada Sabtu (21/11/2020) sekitar pukul 13.00 WITA.

Kepala BPBD Kabupaten Dompu Jufri mengatakan, angin ribut itu mengakibatkan puluhan rumah rusak ringan, sedang, hingga berat.

Berdasarkan data BPBD, puting beliung melanda tiga desa di Kecamatan Manggelewa, yakni Desa Lanci jaya, Suka Damai, dan Doromelo.

Hingga Senin (23/11/2020), tercatat 45 rumah rosak, 25 rusak berat, delapan rusak ringan, dan 12 rumah rusak sedang.

Kerusakan rumah itu umumnya terdapat di bagian atap dan tembok. Adapun jumlah warga yang terdampak sebanyak 180 jiwa.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/24/16411621/rumah-rusak-karena-puting-beliung-25-kk-di-kabupaten-dompu-masih-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke