Salin Artikel

"Kami Merasa Ditipu dengan Madu Palsu, Mereka Anggap Orang Baduy Bodoh"

Lembaga Adat Baduy baru mengetahui bahwa sejumlah oknum mengedarkan madu palsu kepada wisatawan yang berkunjung ke Baduy setelah ramai pemberitaan penggerebekan pabrik madu palsu.

Madu palsu disita karena dinilai telah mencoreng nama baik Baduy yang selama ini dikenal dengan kearifan lokal dan alami.

"Sebelumnya saya tidak tahu jika madu itu tidak asli, setelah tahu, kami lembaga adat berkumpul dan sepakat memberantas madu palsu di lingkungan Baduy," kata Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes Jaro Saija, Minggu (22/11/2020).

Hingga Minggu, madu palsu yang disita dari sejumlah tempat di Baduy sebanyak 20 botol dan satu dirigen ukuran 50 liter. Madu tersebut kemudian akan dimusnahkan.

Saija menyampaikan, dirinya sebagai kepala desa dan juga lembaga adat merasa ditipu dengan beredarnya madu palsu di lingkungan Baduy.

Selama ini, kata dia, pihaknya mengawasi satu per satu para penjual dan pembeli madu Baduy lantaran hampir 70 persen warga Baduy berjualan madu.

Saija mengatakan, warga Baduy selama ini menjadi korban oleh pihak yang mendistribusikan madu palsu ke Baduy.

"Kami orang Baduy merasa ditipu, mereka menganggap orang Baduy bodoh. Saya pun tidak tahu kalau ini madu palsu, soalnya saya tidak tahu dari mana datangnya dan keluarnya madu palsu ini," kata dia.

Saija berharap peredaran madu palsu di lingkungan Baduy bisa dihentikan. Selain dengan pengawasan ketat, juga dengan menggalakkan budidaya madu dari lebah odeng atau nyiruan.

"Kita menggerakkan budidaya nyiruan, saat ini kita bisa budidaya 500 kotak, ke depan ditargetkan bisa 5.000 kotak sarang di seluruh Baduy," kata dia.

Berita sebelumnya, Polda Banten membongkar sindikat peredaran madu palsu yang berbahaya jika dikonsumsi.

Madu palsu tersebut diedarkan dengan merek Madu Lebak dengan omzet miliaran rupiah.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/23/12271511/kami-merasa-ditipu-dengan-madu-palsu-mereka-anggap-orang-baduy-bodoh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke