Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Cerita Pengendara Moge Tolak Ganti Rugi Rumah | Pesta Pernikahan Anak Kepala BPBD Dibubarkan

KOMPAS.com - Berita kecelakaan antara motor Honda CBR1000 RR SP moge dengan Daihatsu Ayla di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menjadi sorotan.

Pengendara moge Dimas Prasetyahani (25) memilih berdamai dan menolak ganti rugi berupa rumah dan mobil dari keluarga pengemudi mobil berinisial A (30).

Sementara itu, berita tentang polisi membubarkan paksa acara pernikahan anak Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Limapuluh Kota juga menyita perhatian pembaca Kompas.com.

Pembubaran dilakukan di tengah acara resepsi sedang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (21/11/2020).

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

Polisi datang di Gedung Politeknik Pertania, Limapuluh Kota, untuk membubarkan pesta pernikahan Kepala BPBD Limapuluhkota Joni Amir

Polisi juga meminta panitia membuka tenda-tenda yang terpasang di depan gedung.

"Kita terpaksa membubarkan acara pesta anak Kepala BPBD, Pak Joni Amir. Ini karena melanggar protokol Covid-19 dengan menghadirkan kerumunan banyak orang," kata Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Trisno Eko Santoso yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/11/2020).

Dimas mengatakan, persoalan dengan pengemudi mobil berinisial A (30) diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Dirinya juga menolak ganti rugi berupa satu unit mobil dan rumah milik keluarga pengemudi mobil.

"Keluarga si penabrak sempat menemui saya di rumah sakit, dia satu-satunya tulang punggung keluarga. Keluarga sangat keberatan jika sampai dipidana," kata Dimas saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/11/2020).

Uun (50) hanya bisa menangis saat mengetahui kabar salah satu anaknya telah ditemukan tewas di lokasi tambang yang longsor di Kalimantan Tengah.

"Ini ibu dari dua bersaudara yang tertimbun itu yaitu Yuda dan Reza. Suaminya pun sama tertimbun atas nama Mukadir. Saya adiknya atau paman dua bersaudara," kata Obing (53), saat mendampingi Uun.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanuddin dan sejumlah pejabat Kabupaten Bogor mendatangi Gedung Ditreskrimum Polda Jabar pada Jumat (20/11/2020) pagi.

Dirinya mengaku diperiksa dari pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 20.00 WIB.

"Tadi hanya sebatas klarifikasi dan laporan soal kegiatan kerumunan massa ketika ada acara Jumatan dan peletakan batu pertama di Megamendung (Markaz Syariah) itu," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Setelah dikabarkan hilang 2 minggu, Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15) warga Lubuk Linggau ditemukan tewas terkubur di kebun karet.

Polisi menduga Abdie tewas dibunuh dan dirampok oleh rekannya sendiri.
Kasus tersebut terbongkar setelah seorang saksi mata memberanikan bercerita ke keluarga Dedek.

Polisi pun menangkap empat tersangka yakni AG (18), RR (17), RJS (18), dan AM (27). Sementara satu pelaku lainnya WA (16) maish buron dan dalam pengejaran polisi.

(Penulis: Kontributor Padang, Perdana Putra, Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain, Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Robertus Belarminus,Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/22/06160071/-populer-nusantara-cerita-pengendara-moge-tolak-ganti-rugi-rumah-pesta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke