Salin Artikel

"Motor Bisa Diperbaiki, kalau Harus Menyengsarakan Keluarga Lain, Kasihan"

Kecelakaan yang sempat viral di media sosial itu karena harga motor yang lebih mahal dari mobil itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Pengendara motor gede (moge) Dimas Prasetyahani (25) membenarkan, masalah dengan pengemudi mobil berinisial A (30) telah berakhir.

Dalam penyelesaian masalah itu, Dimas menolak upaya ganti rugi yang ditawarkan keluarga pengemudi mobil.

Keluarga A sempat menawarkan sebuah mobil dan rumah milik mereka.

"Kalau bicara materi, motor bisa diperbaiki, tapi kalau harus menyusahkan atau menyengsarakan keluarga lain kan kasihan. Apalagi saya cuma patah tulang, masih diberi keselamatan oleh Allah," kata Dimas saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/11/2020).

Dimas menjelaskan, keluarga A menemuinya saat sedang dirawat di rumah sakit. Mereka menjelaskan, satus A yang merupakan tulang punggung keluarga.

"Keluarga sangat keberatan jika sampai dipidana," kata Dimas.

Selain itu, istri pengemudi mobil itu juga sedang hamil enam bulan. Pada pertemuan itu, ibu dari pengemudi mobil menyampaikan siap menyerahkan mobil dan rumah sebagai ganti rugi agar anaknya tak dipidana.

"Saya kasihan, itu kan rumah satu-satunya, apalagi yang nabrak kan anaknya, (tapi) ibunya harus kena, istrinya kena, enggak ada tempat tinggal, saya mikir sampai sana," ujar Dimas.

Dimas berharap, insiden yang dialaminya bisa menjadi pelajaran bagi para pengguna jalan lain.

Sehingga, pengendara lebih hati-hati saat mengemudi kendaraan di jalan.

"Semoga ini menjadi pelajaran karena di jalan kita enggak tahu akan bertemu siapa, harus hati-hati. Ini juga pelajaran buat saya yang menunggangi moge harus hati-hati, karena suaranya kencang," kata Dimas.

Bermula dari kesalahpahaman

Kecelakaan antara mobil Daihatsu Ayla dan motor Honda CBR 1000RR SP itu terjadi di Jalan HR Bunyamin, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020) sore.

Kasat Lantas Polresta Banyumas AKP Ryke Rhimadila menjelaskan, insiden itu terjadi karena kesalahpahaman.

"Saat kejadian, pengendara CBR memang agak ke tengah. Pengemudi Ayla pada saat akan menyalip tidak bisa menguasai kendaraan akhirnya terjadi kecelakaan," kata Ryke di Kantor Satlantas Mapolresta Banyumas, Jumat.

Pengendara motor itu sempat terseret sekitar enam meter dan mengalami patah tulang pada bagian lengan kiri dan lecet di beberapa bagian tubuh.


Sebelum kecelakaan terjadi, kedua pengendara itu sempat terlibat cekcok di lokasi lain.

"Betul (sempat adu mulut), karena salah paham. Kalau kita mengendarai sepeda motor untuk balancing memang agak digas," jelas Ryke.

Ryke tak bisa memastikan apakah ada unsur kesengajaan dari pengemudi mobil tersebut.

"Saya tidak bisa memastikan, karena penyelidikan sementara disetop, karena kedua belah pihak menyepakati berdamai," ujar Ryke.

Ryke pun membenarkan pengemudi mobil sempat menawarkan rumah dan mobil sebagai ganti rugi. Tetapi, pengemudi motor menolak hal itu.

"Pengendara moge punya hati nurani, karena pengemudi Ayla baru bekerja di salah satu hotel, orang tua sedang sakit dan istri sedang hamil enam bulan," kata Ryke.

(KOMPAS.com - Kontributor Banyumas, Fadlan M Zain | Editor: Tengku M Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/22/06103191/motor-bisa-diperbaiki-kalau-harus-menyengsarakan-keluarga-lain-kasihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke