Salin Artikel

Delapan Pekerja Migran Indonesia Disekap dan Dianiaya di Malaysia

PONTIANAK, KOMPAS.com – Sebanyak delapan pekerja migran Indonesia (PMI) dikabarkan disekap dan mengalami penganiyaan di tempat mereka bekerja, Miri, Serawak, Malaysia.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Malaysia, Yonny Tri Prayitno menerangkan, kasus tersebut terungkap setelah pihaknya mendapat laporan dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sambas.

Delapan pekerja migran tersebut kini telah diselamatkan, Sabtu (14/11/2020) kemarin.

“Benar. Awalnya kami menerima pengaduan ada pekerja migran yang disekap dan dianiaya oleh agen mereka di Miri, Malaysia,” kata Yonny saat dihubungi, Selasa (17/11/2020).

Berdasarkan laporan itu, lanjut Yonny, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, terkait dengan data korban serta keberadaan dan kondisi pekerja migran tersebut.

“Setelah itu, kami meminta Polisi Serawak dan Kota Miri untuk melakukan penyelamatan,” ujar Yonny.

Dalam operasi yang dilakukan, kata Yonny, polisi setempat menemukan delapan orang pekerja migran dan langsung membebaskannya.

Saat ini delapan pekerja migran korban penyekapan itu masih dalam perlindungan dan diamankan oleh pihak kepolisian setempat untuk proses penyelidikan lebih lanjut. “Seluruhnya wanita berumur antara 35 sampai 58 tahun,” ucap Yonny.

Yonny tidak merinci data dan asal delapan pekerja migran tersebut.

Dia hanya menyebut, mereka mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

“Tidak semuanya dari Kalimantan Barat. Ada juga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Barat,” ungkap Yonny.

Yonny memastikan, KJRI Kuching akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk kepolisian setempat untuk memberi perlindungan kepada pekerja migran Indonesia di Malaysia.

“Kami memonitor penyelesaian kasus itu dan terus memberikan bantuan dan perlindungan kepada pekerja migran,” tutup Yonny.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/17/14043591/delapan-pekerja-migran-indonesia-disekap-dan-dianiaya-di-malaysia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke