Salin Artikel

Kisah Bocah 8 Tahun Dianiaya Paman hingga Tewas, Motifnya Dendam dengan Orangtua Korban

KOMPAS.com - Seorang bocah berinisial FA (8) di Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, dianiaya hingga tewas.

Pelaku tak lain adalah pamannya sendiri berinisial ELS (21).

Alasan pelaku melakukan perbuatan keji tersebut lantaran dendam dengan orangtua korban atau kakak kandungnya sendiri.

Pasalnya, saat meminjam uang untuk membayar utang narkoba tidak diberi.

“Pelaku mengaku meminjam uang untuk membayar utangnya membeli narkoba jenis sabu-sabu tapi tidak diberi,” kata Kapolsek Terusan Nunyai, Iptu Susanto, Senin (16/11/2020).

Kronologi kejadian

Peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia itu terjadi pada Sabtu (14/11/2020).

Menurut Susanto, setelah tidak diberi pinjaman uang oleh kakak kandungnya tersebut pelaku lalu mengajak korban atau keponakannya itu pergi keluar dengan dalih akan mengajarinya naik sepeda motor.

Pelaku lalu mengajak korban pergi ke arah Gang Warid, ke area pembuatan batu bata.

Di lokasi tersebut, korban dianiaya dengan cara ditusuk menggunakan senjata tajam di sejumlah bagian tubuhnya.

Korban yang terluka parah saat itu sempat berhasil kabur dan pulang ke rumah untuk melaporkan kepada orangtuanya.

Mengetahui anaknya terluka dan bersimbah darah, orangtua korban sempat melarikannya ke rumah sakit. Namun naas, nyawanya tak berhasil diselamatkan.

Terancam 15 tahun penjara

Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.

Tak butuh lama, pelaku berhasil dibekuk pada malam harinya.

Atas perbuatan yang dilakukan itu, pelaku dijerat Pasal 80 UU RI No.35 tahun 2014 tentang perubahan UU RI Nomor 23 thn 2002, Tentang Perlindungan Anak.

“Hukuman maksimal 15 tahun penjara,” kata Susanto.

Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Aprillia Ika

https://regional.kompas.com/read/2020/11/16/16032411/kisah-bocah-8-tahun-dianiaya-paman-hingga-tewas-motifnya-dendam-dengan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke