Salin Artikel

Kisah Tragis Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar dengan Tangan dan Kaki Dirantai

KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 11 tahun berinisial RK, disekap tantenya, ST (50), di sebuah kios miliknya, di Pasar Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (8/11/2020).

RK pertama kali ditemukan oleh salah satu pedagang di Pasar Baruga bernama Sarifuddin (33).

Saat ditemukan, RK dalam posisi miring, kedua tangan dan kaki korban terikat dengan rantai menjadi satu dengan menggunakan gembok dalam keadaan terkunci serta mulut terlakban warna kuning.

Selain itu, pada tubuh korban terdapat bekas penganiayaan.

"Kami lihat anak ini mengalami luka lebam bekas cubitan di kedua pahanya," kata Sarifuddin berdasarkan keterangannya di Polsek Baruga, Senin (9/11/2020).

Erin pedagang lainnya mengatakan bahwa RK sering mendapat perlakukan kasar dari tantenya, bahkan dicubit dan dipukul.

"Tantenya sering tidak tidak bisa tahan emosinya, kalau ada sedikit kesalahan RK langsung dia pukul kasian. Apalagi rawat anak laki-laki harus kita sabar toh, namanya saja anak- anak masih ingin main mungkin dengan teman-temannya," uajrnya.

Selain mendapat kekerasan fisik dari tantenya, ternyata RK juga diperkerjakan oleh ST sebagai buruh di pasar tersebut.


Manajer Operasional PD Pasar Kota Kendari, Evan mengatakan, dalam satu hari, ST menargetkan RK harus menyetor Rp 50.000 perhari dari pekerjaannya tersebut.

"Itu informasi saya dapat dari para pedagang. Jadi RK ini disuruh kerja sama tantenya, pakai arco yang disiapkan tantenya, jadi jasa angkutan belanja para pembeli dan juga angkut sayur sayuran pedagang begitu," kata Evan, saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).

Pekerjaan itu, sambung Evan, dijalaninya mulai dari subuh saat para pedagang melakukan pembongkaran sayur-sayuran.

"Dengan Arco dia (RK) angkut sayur ke kios- kios para pedagang dan dibayar. Begitu aktivitas RK setiap harinya," ujarnya.

Kata Evan, ST dan RK ini tinggal berdua, mereka tinggal di Pasar Baruga dengan menyewas lods dan sudah lima tahun tinggal di sana. Sementara suami ST sudah meninggal.

Usai kejadian itu, sambung Eva, RK mengalami trauma dan tak ingin bertemu dengan tantenya tersebut.

"Sekarang dia tinggal sama pedagang di sini, calon ibu angkatnya juga. Sudah lama mau diadopsi anak ini, tapi tantenya tidak mau kasih," ungkapnya.


Sementara itu, Kaposlek Baruga AKP I Gusta Komang Sulatra mengatakan, ST, tante yang menyekap keponakannya sudah diamankan.

Pelaku diamankan setelah pihaknya mendapat laporan dari pedagang.

Kata Komang, RK merupakan anak yatim piatu, orangtuanya meninggal saat usianya 4 tahun. Sejak itulah ia diasuh oleh tantenya.

Sementara, sambung Komang, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya kepada pelaku, perbuatan itu dilakukannya sebagai efek jera agar keponakannya tidak nakal lagi.

"Setelah kami interogasi pelaku, korban ini agak bandel, nakal sehingga si ibu asuh ini bermaksud memberi efek jera," kata Komang dalam keterangan persnya di Mapolsek Baruga.

Perbuatan itu, lanjut Komang, baru dilakukan SR kemarin.

"Perlu kami sampaikan saat ini ibu asuh dalam kondisi sehat, hanya sebelumnya dia mengalami depresi setelah habis operasi," ujarnya.

Saat ini, kata Komang, korban diasuh oleh tetangganya di Pasar Baruga.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa rantai dan lakban warna kuning untuk kepetingan penyelidikan.

Atas perbuatannya, kata Komang, pelaku akan dikenakan Undang-undang Perlindugan Perempuan dan Anak dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

 

(Penulis Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/11/16251001/kisah-tragis-bocah-11-tahun-disekap-tantenya-di-pasar-dengan-tangan-dan-kaki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke