NEWS
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

"Saya Ingin Jadi Motivasi Bagi Difabel Lainnya, Jangan Menyerah"

Kalimat itu tepat mewakili kisah perjalanan hidup Enok Sri Kurniasih, warga Ciamis, Jawa Barat.

Berawal kecelakaan bus 25 tahun lalu, Nia kehilangan tangan, sekaligus kehilangan semangatnya.

Namun perempuan itu bangkit hingga berhasil menjalankan bisnis nata de coco dengan puluhan karyawan.

"Saya harus buktikan. Saya ingin jadi motivasi bagi difabel lainnya. Jangan putus asa, jangan menyerah," tandas Nia, sapaan akrabnya.

Sekitar tahun 1995, bus yang ditumpanginya terjun ke jurang di wilayah Alas Roban.

Ketika itu, Nia hendak menuju ke Universitas Udayana Bali untuk mengikuti Kemah Wanabakti.

Kecelakaan itu membuatnya kehilangan tangan. "Tangan kanan saya putus, terimpit sekat kaca bus," kata Nia.

Nia mengatakan, kehidupannya berubah sejak mengalami kecelakaan itu.

"Sejak saat itu saya difabel," ujar dia.

Dengan kondisinya, Nia mengaku kerap ditolak saat melamar pekerjaan usai lulus kuliah.

"Sangat sulit mencari kerjaan," kata dia.

Namun Nia tak menyerah. Ia menepis kesedihan dan mulai berpikir untuk menjalankan usaha nata de coco.

Bisnis ini dipilihnya sebab wilayah Ciamis merupakan penghasil kelapa. Dengan bahan baku melimpah, Nia kini menjadi seorang pengusaha sukses.

Sempat jatuh bangun di awal usaha, Nia tak menyerah. Kini, Nia mampu mempekerjakan 42 karyawan.

Dalam satu hari, mereka bisa menghasilkan 4 hingga 5 ton nata de coco.

"Sekarang, Alhamdulillah sehari memproduksi 4-5 ton nata de coco. Dalam sebulan antara 80-100 ton," tutur dia.

Nata de coco yang diproduksi Nia dipasok hingga ke sejumlah perusahaan besar di Jabodetabek, Lampung, Yogyakarta hingga Solo.

"Barang masuk ke industri-industri (nata de coco) dan pengepul-pengepul, atau pengolahan sari kelapa. Kualitas kita ikut standar pabrik," jelasnya.

Nia pun memberdayakan ibu-ibu tetangga di sekitarnya hingga mantan TKW, salah satunya Rumsini.

"Sebelumnya saya TKW di Malaysia. Di sini (kerja) dekat rumah, dekat keluarga. Lumayan bisa bantu perekonomian keluarga, bisa bantu suami," tutur Rumsini.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/10/09293631/saya-ingin-jadi-motivasi-bagi-difabel-lainnya-jangan-menyerah

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke