Salin Artikel

Kesulitan Cari Tanaman Hias, Pensiunan TNI Ini Minta dari Tetangga, Kini Jadi Pemasok 10 Kios

Pensiunan TNI AU itu kini menjadi pemasok tanaman hias jenis green fall kepada 10 kios yang ada di Kota Madiun.

Tekun dan sabar jadi modal awal Sugiono merintis usahanya itu. Modal materi yang dikeluarkannya juga tak banyak, hanya membeli media tanam dan pot.

Kepada Kompas.com, kakek yang memiliki enam cucu ini menceritakan awal mula ketertarikannya menanam tanaman hias green fall.

Awalnya, Sugiono merupakan penyuka bonsai. Tetapi, ia kagum melihat tanaman hias green fall milik tetangganya.

“Saya melihat green fall milik tetangga saya kok bagus sekali. Kemudian saya tanyakan kepada pemiliknya dan diberitahu nama tanamannya green fall,” kata Sugiono di rumahnya, Jumat (6/11/2020).

Menurut Sugiono, daun hijau muda segar yang menjuntai ke bawah itu membuat green fall cocok ditanam di pot tempel dinding atau pot gantung.

Saat mulai memanjang dan batangnya menutupi pot, tanaman hias itu makin memesona.

Kesulitan mencari bibit

Mulai tertarik, Sugiono mencari tanaman hias itu di kios yang terdapat di Kota Madiun. Namun, pensiunan TNI itu tak menemukannya.

Sugiono lalu bertanya kepada tetangganya dari mana mendapat tanaman hias itu. Tetangganya mengaku membeli secara daring.


Kebingungan mencari bibit, Sugiono meminta batang green fall kepada tetangganya untuk disemai sendiri.

Satu batang green fall sepanjang 15 centimeter dibagi tiga. Ia menyemai tiga batang ukuran 5 centimeter itu hingga tumbuh lebat dalam satu pot.

Tanaman itu dikembangkan di halaman depan rumahnya. Dari satu pot itu, Sugiono mengembangkannya menjadi 15 pot.

Setelah memiliki belasan pot, Sugiono menawarkan tanaman hias itu ke salah satu kios bunga di dekat Stadion Wilis Kota Madiun.

“Saat saya tawarkan pemilik kios langsung menyetujui dan memesan 10 pot green fall,” kata Sugiono.

Satu pot tanaman hias green fall gantung dijual seharga Rp 25.000. Sementara green fall dengan pot tempel tembok dijual Rp 30.000.

Selama setahun, satu kios itu menjadi pelanggan tetap tanaman green fall yang dikembangkan Sugiono. Pada tahun kedua, penjualan kios itu agak tersendat.

Pasok 10 kios

Tak ingin penjualan tanaman hiasnya macet, pensiunan Depo 60 TNI Lanud Iswahjudi ini menawarkan tanaman hiasnya kepada beberapa kios lain.

Sebanyak sembilan kios lain juga berniat menjualkan tanaman hias yang dikembangkan Sugiono.

Kini, Sugiono agak kewalahan melayani permintaan dari 10 kios tanaman hias itu. Sebab, tanaman green fall laku keras dalam beberapa bulan terakhir selama pandemi Covid-19.

“Saat ini permintaan banyak tetapi belum bisa terpenuhi semua karena keterbatasan lahan yang saya miliki,” kata Sugiono.

Dalam sebulan, Sugiono bisa menjual 60 pot tanaman hias dengan omzet jutaan rupiah. Bagi Sugiono, penghasilan itu telah membantu biaya hidup di masa pensiunnya.

Kini, pensiunan TNI AD itu mengajak warga lain mengembangkan tanaman hias green fall sehingga bisa mendapat penghasilan tambahan. Ia optimistis pasar tanaman hias tak akan mati seiring berkembangnya Kota Madiun.

Mudah dan cepat

Menurut Sugiono, tak sulit mengembangkan tanaman hias green fall. Dengan modal sederhana seperti media tanam, sekam, pot, dan air, tanaman itu bisa dikembangkan.

Untuk menghemat media tanam, Sugiono mencampur tanah dengan sekam. Tindakan itu tak akan mempengaruhi kesuburan tanah.

Setelah satu bulan, tanaman hias green fall yang sudah mulai tumbuh diberi pupuk secukupnya. Tanaman itu harus rutin disiram pagi dan sore.

“Green fall ini tanaman penyuka air. Jadi harus rajin menyiram pagi dan sore hari,” kata Sugiono.

Tak hanya itu, tanaman green fall harus terkena sinar matahari agar tumbuh lebih baik. Selain mengembangkan green fall, Sugiono juga menyemai krokot merah yang banyak menjadi buruan pecinta tanaman hias.

(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/10/09112241/kesulitan-cari-tanaman-hias-pensiunan-tni-ini-minta-dari-tetangga-kini-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke