Salin Artikel

Antisipasi Dampak La Nina, Bupati Lamongan Minta Petugas Bendungan Lebih Waspada

Kunjungan itu menindaklanjuti informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi puncak fenomena La Nina pada November dan Desember 2020. Fanomena itu membuat peningkatan curah hujan bulanan di Indonesia.

Fadeli didampingi Kapolres Lamongan AKBP Harun dan Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono.

Ia ingin melihat kondisi dan kesiapan bendungan menghadapi fenomena tersebut. Termasuk, personel pendukung yang bertugas memantau di pintu air.

"Kondisi air saat ini masih berada di bawah normal, di bawah hijau, yakni 4,75 meter," ujar Fadeli lewat keterangan tertulis, Minggu (8/11/2020).

Ada tiga level batas siaga yang ditentukan di Bendungan Gerak Babat, siaga satu atau hijau dengan ketinggian 6,5 meter, siaga dua atau kuning untuk ketinggian air tujuh meter, dan siaga tiga atau merah dengan ketinggian air 7,5 meter.

Fadeli berharap, petugas di pintu air lebih waspada memantau perkembangan debit air. Ia juga mengimbau para petugas di hulu dan hilir berkoordinasi sehingga memiliki informasi yang akurat.

Hal itu akan membantu petugas mengambil keputusan kapan membuka atau menutup pintu air. Sehingga, bencana banjir tidak terjadi.

"Sehingga bencana dapat diantisipasi, sementara pasokan air yang dibutuhkan akan tetap terpenuhi," ucap dia.

Saat ini, Bendungan Gerak Babat baru dibuka sebanyak dua dari perdelapan jumlah pintu air yang ada, yakni setinggi 50 centimeter dengan kapasitas air 15 meter kubik per detik.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/09/08432521/antisipasi-dampak-la-nina-bupati-lamongan-minta-petugas-bendungan-lebih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke