Salin Artikel

Asmara dan Sakit Hati, Motif Pembunuhan Remaja yang Tewas Terikat di Kubangan Air

GRESIK, KOMPAS.com - MSK (15) dan SNI (16) nekat menghabisi nyawa AH (13) di kubangan air sekitar Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Gresik.

Dari hasil penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, kedua pelaku mengakui perbuatan tersebut.

Mereka juga mengatakan, asmara dan sakit hati mendasari keduanya tega menghabisi nyawa AH.

"Jadi, AH ini berkirim WA (WhatsApp) kepada perempuan itu supaya meninggalkan MSK. Menurut keterangan tersangka dijapri melalui WA, melalui media sosial juga," kata Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto saat rilis pengungkapan kasus di halaman Mapolres Gresik, Jumat (6/11/2020).

Arief menuturkan, berdasarkan keterangan pelaku kepada pihak penyidik, korban coba mengganggu hubungan MSK dengan kekasihnya.

Korban disebut meminta perempuan tersebut agar berpisah dengan MSK.

Kondisi itu membuat MSK emosi dan kemudian bersepakat dengan SNI untuk menghabisi AH.

SNI sepakat dengan ide tersebut, lantaran sering mendapat ejekan dari AH.


"Bagaimana sepakat dengan SNI melakukan kejadian pembunuhan ini? Karena SNI merasa orangtuanya sering diejek oleh saudara AH. Sehingga mereka bersepakat untuk merencanakan pembunuhan tersebut," kata Arief.

MSK dan SNI menutur polisi sudah putus sekolah.

Sementara korban AH, tercatat masih duduk di bangku salah satu SMP yang ada di Kecamatan Bungah.

"Karena itu kami ingin berpesan, supaya mengawasi pergaulan anak-anak kita, jangan sampai terjerumus hal buruk. Karena pengaruh gadget, media sosial, internet, mereka bisa sampai timbul niat jahat padahal mereka masih berusia anak-anak," tutur Arief.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/06/19153551/asmara-dan-sakit-hati-motif-pembunuhan-remaja-yang-tewas-terikat-di-kubangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke