Salin Artikel

Cerita Remaja yang Bertahun-tahun Mencari Sang Ibu, Jadi Pemulung dan 5 Tahun Hidup di Jalanan

Foto tersebut diambil saat Akbar sedanng berada di Jalan Braga, Kota Bandung. Akbar adalah remaja asal Kampung Sodong, Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota.

Selama ini ia lebih banyak hidup di jalanan untuk mencari sang ibu yang meninggalnya sejak ia berusia 8 bulan.

Akbar yang lebih suka dipanggil Ghifa Al Ghifari kemudian dirawat oleh kakek dan neneknya, Mak Uti (71). Sementara sang ayah sudah menikah lagi.

Kepada Kompas.com, Akbar mengaku tak tahu jika fotonya membaca Al Quran viral di media sosial.

Ia menduga foto tersebut diambil seorang tukang parkir. Akbar sendiri tahu fotonya viral dari anggota polisi yang ia temui saat di jalan.

"Sepertinya tukang parkir, saya juga tahu foto saya viral dari polisi," jelas Akbar, Kamis (5/11/2020).

Sejak putus sekolah, Akbar sering keluar rumah dan hidup di jalanan. Jika pulang ke rumah, Akbar pun tak tinggal lama.

"Biasanya minta karung ukuran besar, terus pergi lagi entah ke mana," kata Mak Uti.

Ia juga berkata jika Akbar tak betah tinggal bersama ayahnya.

"Ayahnya ada, sudah menikah lagi, dulu juga sempat tinggal sama ayahnya, tapi tidak betah, terus tinggal di sini (bersama Mak Uti)," katanya.

Walaupun hidup di jalanan, Akbar biasanya pulang ke rumah untuk lebaran. Sementara itu Akbar bercerita ia berangkat dari Garut ke Bandung dengan berjalan kaki.

Saat di jalan, ia memulung barang bekas yang ditemuinya dan dijual untuk biaya hidup.

"Biasanya tidur di masjid atau di tempat yang nyaman, empat hari sampai Bandung," katanya.

Akbar mengaku, membaca Al Quran memang telah menjadi kebiasaannya selama hidup di jalanan.

Sebab, itu adalah amanat dari ayah serta kakek dan neneknya. Menurut Akbar, kebiasan membaca Al Quran menjaga dirinya selamat hidup di jalanan.

"Pesan emak (nenek) sama ayah cuma shalat lima waktu dan baca Al Quran," katanya.

Selama perjalanan, ia melakukan perjalanan seorang diri dan hanya berbekal sarung, baju yang dipakai dan sebuah Al Quran.

"Dulu mah ngamen di jalanan, sekarang jadi pemulung di jalanan," katanya.

Setelah fotonya viral, banyak orang yang mencari Akbar. Ia kemudian ditemui oleh pengurus Pondok Pesantren Al Hilal di Bandung dan diantar pulang ke rumah kakek dan neneknya di Garut.

Akbar sendiri mengaku memang tidak betah di rumah, termasuk rumah tempat tinggal ayahnya yang tidak jauh dari rumah kakek dan neneknya.

Setelah bertahun-tahun mencari ibunya, Akbar pun saat ini seperti putus asa dan tidak lagi berharap bisa bertemu perempuan yang melahirkannya itu.

"Enggak mau (ketemu ibu), biarin aja kalau memang dia mau ketemu ya datang ke sini," katanya.

Sementara itu Uti yang sehari-hari mengandalkan hidup dari pemberian anak-anaknya mengakui, ia tidak bisa menghalangi Akbar pergi hidup di jalanan.

Sebab, memang keinginan Akbar begitu keras untuk mencari ibu kandungnya.

"Saya mah hanya titip jaga lima waktu (shalat), ngaji, dan jangan panjang tangan (mencuri)," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Maulana Karang | Editor: Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/05/17550071/cerita-remaja-yang-bertahun-tahun-mencari-sang-ibu-jadi-pemulung-dan-5-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke