Salin Artikel

Kisah Akbar, Remaja Pemulung yang Hidup di Jalan dan Cari Ibunya, Hanya Berbekal Sarung dan Al Quran

Mencari ibunya ialah tujuan yang membuat Akbar tak pernah takut menghadapi dinginnya angin malam maupun teriknya matahari.

Bermodal sarung, Al Quran dan pakaian yang ia kenakan, bocah asal Garut ini menjalani hari-hari sebagai pemulung.

Di sela-sela mencari barang bekas, dia tak lupa menjalankan shalat lima waktu dan menyempatkan membaca Al Quran di manapun berada.

Bahkan beberapa waktu lalu, fotonya sedang membaca Al Quran di pelataran toko di Jalan Braga, Kota Bandung viral di media sosial.

Sang ibu telah meninggalkan Akbar sejak ia berusia delapan bulan. Ibunya saat itu mengatakan akan mencari kerja di Arab Saudi.

"Ayahnya ada, sudah menikah lagi, dulu juga sempat tinggal sama ayahnya, tapi tidak betah, terus tinggal di sini (bersama Mak Uti)," kata Mak Uti ditemui di rumahnya, Kamis (5/11/2020).

Namun sejak putus sekolah pada kelas 4 SD, Akbar memilih hidup di jalan. Pernah menjadi pengamen, kini Akbar beralih memulung barang-barang bekas.

Mak Uti menjelaskan, seringkali Akbar pulang sebentar dan pergi lagi hingga berbulan-bulan.

"Biasanya minta karung ukuran besar, terus pergi lagi entah ke mana," kata Mak Uti.

Karena tidak bisa menahan keinginan Akbar hidup di jalan, Uti hanya bisa berpesan pada Akbar untuk selalu shalat dan mengaji.

"Saya mah hanya titip jaga lima waktu (shalat), ngaji dan jangan panjang tangan (mencuri)," kata Uti.

Akbar pun meyakini kebiasaan itulah yang selalu melindungi dirinya selama ini selama berkelana di jalanan.

Bahkan saat merasa kelaparan di jalanan, Akbar mengeluarkan Al Quran dan membacanya.

"Kalau lapar di jalan nggak punya uang, saya ngaji saja, fokus sampai lapar hilang," kata Akbar.

Padahal Akbar  mengaku sudah sampai ke Jawa Tengah hingga Lampung.

Saat ini dia mengaku putus asa harus ke mana mencari ibu yang meninggalkannya sejak bayi.

"Nggak mau (ketemu ibu), biarin aja kalau memang dia mau ketemu ya datang ke sini, kalau masih ingat" katanya.

Awalnya dia ditemui perwakilan Pondok Pesantren Al Hilal di Geger Kalong, Bandung, hingga diantar pulang ke Garut.

Akbar mengaku tak tahu siapa yang memotretnya.

"Sepertinya tukang parkir, saya juga tahu foto saya viral dari polisi," jelas Akbar.

Sebelum fotonya viral, Akbar menjalani kebiasaannya memulung dengan berjalan kaki.

Selama empat hari dia berjalan dari Garut menuju Bandung.

"Biasanya tidur di masjid atau di tempat yang nyaman, empat hari sampai Bandung," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor: Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/05/14510121/kisah-akbar-remaja-pemulung-yang-hidup-di-jalan-dan-cari-ibunya-hanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke