Salin Artikel

Dua WNA China Pelaku Hipnotis Ditangkap di Pekanbaru

Dua dari tiga pelaku merupakan warga negara asing (WNA) asal China. Mereka menipu seorang perempuan di Pekanbaru hingga mengalami kerugian Rp 700 juta.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, ketiga pelaku berinisial MAD (30), warga asal Provinsi Kalimatan Barat (Kalbar), sedangkan dua perempuan berinisial YXY (36) dan LXY (45) WNA asal China.

"Ketiga pelaku penipuan dengan modus hipnotis ini ditangkap pada Jumat (30/10/2020), di wilayah Jambi," ungkap Nandang kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Polresta Pekanbaru, Senin (2/11/2020).

Selain tiga pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya masih memburu satu lagi pelaku lainnya.

Polisi sudah mengetahui identitas pelaku yakni berinisial AI dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang alias DPO.

"Pelaku DPO ini WNA asal Taiwan. Mereka adalah sindikat penipuan dengan modus hipnotis," sebut Nandang yang didampingi Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Awaluddin Syam.

Korban rugi Rp 700 juta

Ia menjelaskan, korban yang ditipu para pelaku warga Kota Pekanbaru, bernama Yusni (57). Korban keturunan China ini tinggal di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pulau Karam, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.

Peristiwa itu dialami korban pada Senin (19/10/2020) lalu, ketika membeli buah di Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru.

"Aksi kejahatan ini sudah direncanakan oleh keempat pelaku awal September 2020 lalu di Jakarta. Mereka mencari korban ibu-ibu yang keturunan Tiongkok di Pekanbaru, yang mereka anggap percaya tentang mistis tolak bala bawang hijau tradisi jaman dahulu di Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," kata Nandang.

Keempat pelaku berangkat ke Pekanbaru untuk mencari mangsa. Mereka membawa sejumlah handphone berisi simcard dan empat buah tisu, serta empat plastik putih berisi garam yang akan diserahkan kepada korbannya.

Sesampai di Pekanbaru, pelaku MAD  pergi ke pasar untuk berpura-pura mencari bawang hijau sebagai obat tolak bala.

Saat itu, pelaku menemui seorang wanita tua bernama Yusni.

"Selanjutnya, pelaku YXY datang menghampiri korban dan pelaku MAD berpura-pura ingin mencari bawang hijau yang dianggap bisa menolak bala," kata Nandang.


Bawang hijau tolak bala

Tak lama setelah itu, datang lagi pelaku AI menghampiri korban dan berpura-pura mengaku memiliki salah seorang kakek atau datuk yang bisa memberikan pengarahan atas penolakan bala tersebut, tanpa harus memiliki bawang hijau yang juga dicari korban.

Pelaku terus berusaha meyakinkan korban untuk segera menemui salah satu kakek yang bisa menyembuhkan tolak bala tersebut.

Korban akhirnya menuruti permintaan AI. Korban lali dibawa naik mobil yang dikemudikan pelaku LXY.

"Setelah korban masuk ke dalam mobil, pelaku AI membujuk korban agar menyerahkan perhiasan dan uang kepada kakek yang dimaksud. Untuk lebih meyakinkan korban, pelaku AL berpura-pura meminta uang kepada pelaku MAD. Namun, yang diserahkan MAD bukan uang, tapi plastik berisi tisu dan garam," kata Nandang.

Korban pun terhipnotis. Ia lantas mengambil sejumlah uang di ATM untuk diserahkan ke pelaku.

Selain uang, korban juga menyerahkan perhiasan berupa kalung, gelang, dan cincin emas.

"Kerugian korban sekitar Rp 700 juta," sebut Nandang.

Setelah berhasil mendapatkan uang dan harta korban, para pelaku menurunkan korban di pinggir jalan.

Korban baru sadar ditipu setelah para pelaku sudah kabur. Atas kejadian itu, korban melapor ke Polresta Pekanbaru.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/02/21135681/dua-wna-china-pelaku-hipnotis-ditangkap-di-pekanbaru

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke