Salin Artikel

Ramai-ramai Kepala Daerah Bermedia Sosial, dari Emil hingga Ganjar Pranowo, Ini Analisis Drone Emprit

Lewat berbagai platform medsos, beberapa kepala daerah melakukan interaksi dengan warganya untuk menyampaikan kegiatan atapun menjawab sejumlah persoalan di masyarakat.

Contohnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Di Instagram, pengikut mereka mencapai jutaan, belum lagi di media sosial Twitter.

Keduanya aktif mengunggah kegiatan yang merekaa lakukan serta sejumlah kebijakan yang diambil agar diketahui publik.

Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan, ramainya kepala daerah bermain media sosial menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah masyarakat yang mencari informasi melalui platform ini.

Dalam konteks diseminasi informasi, media sosial hadir sebagai channel alternatif penyedia layanan informasi saat media mainstream tidak bisa menyediakan beragam informasi yang diperlukan masyarakat.

Menurut Ismail, keberadaan medsos merupakan peluang bagi siapa saja, termasuk kepala daerah maupun calon kepala daerah yang kini sedang melakukan kampanye dalam Pilkada Serentak 2020.

"Media sosial itu adalah satu medium untuk memengaruhi opini publik sekaligus untuk berkomunikasi," kata Ismail, saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Dia telah memantau beberapa akun milik pejabat publik di berbagai platform media sosial, baik gubernur, bupati, dan wali kota.

Secara umum Ismail menilai, kepala daerah memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi, berinteraksi dengan masyarakat, dan memengaruhi opini publik.

Medsos menawarkan ruang tak terbatas bagi kepala daerah untuk berinteraksi dengan masyarakat dari daerah yang dipimpinnya.

Melalui medsos, setiap kepala daerah bisa menyampaikan apa yang dilakukan olehnya sebagai pejabat publik, mendengarkan keluhan masyarakat, serta menguji kualitas program pemerintah daerah yang dipimpinnya.

"Contoh ini kan sudah ada di Ridwan Kamil. Sejak dulu dia suka (interaksi lewat media sosial). Waktu jadi wali kota Bandung, itu dia juga sudah sering berinteraksi, itu kan menarik," ujar Ismail.

Ridwan Kamil merupakan satu dari sekian banyak kepala daerah yang bisa menggambarkan idealnya memanfaatkan media sosial.

Lewat media sosial, Emil, sapaan Ridwan Kamil tidak hanya membagikan informasi. Dia juga mau membuka ruang diskusi dengan masyarakat sehingga jumlah pengikutnya terus bertambah.

"Kalau dilihat dari data saya zaman dulu, Kang Emil itu akun media sosialnya sendiri sampai sekarang itu sudah cukup menjadi kayak influencer, itu akun dia sendiri. Akun dia sendiri sudah menjadi pusatnya, artinya dia sudah berhasil membangun komunikasi," jelas Ismail.

Tantangan Interaksi

Ismail menjelaskan, media sosial bisa jadi channel lain bagi kepala daerah ataupun calon kepala daerah yang sedang berkampanye untuk menyampaikan program kepada konstituennya.

Tidak semua program pemerintah atau apa yang diperjuangkan calon kepala daerah mendapatkan porsi untuk diberitakan di media massa, baik televisi, cetak, maupun media siber.

Fakta itu tidak bisa dibantah sehingga keberadaan medsos sangat perlu dimanfaatkan para pemimpin daerah ataupun calon pemimpin yang sedang berjuang di pilkada.

"Jika media-media mainstream malas mengangkat karena tidak memiliki news value, ini malah kesempatan menggunakan media sosial. Di situ kan nanti mendapatkan respons dari publik. Dari respons itu direspons lagi (balik)," ulas Ismail.

Namun, kepala daerah yang berkomunikasi melalui media sosial sebaiknya tidak membiarkan para followersnya menjadi pengikut pasif.

“Media sosial itu harus Interaktif, kalau tidak interaktif ya bukan media sosial. Maka, mereka harus mau mendengarkan dan mau menerima masukan dari masyarakat terkait program yang benar-benar bagus. Tak segan menyebutkan usulan dari pengguna media sosial," jelas Ismail.

Melalui media sosial, para kepala daerah ataupun calon kepala daerah bisa mengajak masyarakat menjadi lebih cerdas.

Caranya, mereka mau membuka ruang diskusi, memberi akses aspirasi serta tidak menutup pintu masuknya gagasan dari pengguna medsos dalam menentukan kebijakan daerah.

"Maka di sini kita mikirnya, bagaimana kepala daerah itu berpikir kalau media sosial sebagai city hall virtual. Bagaimana mereka bisa memanfaatkan social network ini supaya daerahnya makin cerdas," kata Ismail.

Dari pantauan Kompas.com, selain Ridwan Kamil dan Ganjar, ada beberapa kepala daerah yang juga aktif memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan warga.

Mereka adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Bupati Lebak Iti Octavia, dan Bupati Banyumas Achmad Husein.

Para kepala daerah ini memiliki pengikut di Instagram, Facebook, dan Twitter, dari jumlahnya ratusan hingga jutaan.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/24/06000031/ramai-ramai-kepala-daerah-bermedia-sosial-dari-emil-hingga-ganjar-pranowo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke