Salin Artikel

Cerita Jurnalis yang Diduga Tertular Virus Corona Saat Meliput Demo

Kali ini, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar John Nedy Kambang terkonfirmasi positif corona pada Kamis (22/10/2020).

Hal itu diketahui setelah hasil tes swab keluar dari Laboratorium Kedokteran Universitas Andalas.

Sebelumnya, dua orang jurnalis dalam waktu yang berbeda juga dinyatakan positif Covid-19, yaitu Ficky dan Bhen Maharajo.

"Iya, tadi pagi ditelepon petugas yang memberitahu saya positif," kata John saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

John bercerita, kondisinya cukup baik tanpa ada gejala serius.

Ia mengakui bahwa sebelumnya pernah mengalami demam usai meliput kegiatan demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.

"Demo saat itu hujan-hujan. Saya ikut, setelah itu saya demam," kata John.

John berpikir bahwa saat itu dia hanya demam biasa karena terkena hujan.

Selanjutnya, John istirahat di rumah dan berobat ke dokter.

Kondisinya pun sudah membaik.

Namun, dirinya teringat untuk tes swab dan kemudian mengikuti pengambilan sampel swab pada Rabu kemarin.

"Iya saya ingat untuk tes swab. Hasilnya baru keluar tadi pagi dan ternyata positif," kata John.

Dari keterangan dokter, kondisi John sudah menuju kesembuhan.

"Kata dokter CT saya sudah 34, itu artinya sudah menuju kesembuhan. Saya diperkirakan positifnya sudah lama, mungkin usai liputan demo itu," kata John.


Aktif kampanye melawan Covid-19

Sebelumnya, John yang merupakan jurnalis CNN itu dikenal sebagai sosok yang aktif melawan Covid-19.

John menginisiasi berdirinya grup ITJI Online Conference yang merupakan gabungan jurnalis bukan hanya televisi saja, namun juga media cetak, online dan radio di seluruh Sumbar.

Grup ini memiliki program melaksanakan jumpa pers online via Zoom dengan berbagai narasumber.

Program tersebut sangat membantu jurnalis dan narasumber dalam menyampaikan informasi di tengah pandemi Covid-19 itu.

"Ini untuk memudahkan kerja kita. Jurnalis tidak perlu kontak fisik dengan narasumber. Narasumber pun ternyata menyambut positif," kata John.

Atas inisiatifnya membentuk grup IJTI Online Conference dan menyebarkan berita itu, John kemudian mendapat penghargaan dari Polda Sumbar.

"Penghargaan ini untuk kita semua yang berjuang memberitakan informasi Covid-19 kepada masyarakat di tengah pandemi ini," kata John saat itu, usai menerima penghargaan dari Kapolda Sumbar Irjen Toni Harmanto.

Pengingat untuk rekan jurnalis

John mengatakan, seluruh jurnalis sebaiknya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19, termasuk menjalankan protokol kesehatan dalam bekerja.

"Saya tidak tahu kapan dan di mana saya terpapar. Padahal sudah menerapkan protokol kesehatan. Mungkin usai demo, karena kondisi saya saat itu sempat demam," kata John.

Menurut John, kejadian ini hendaknya menjadi pelajaran bagi jurnalis dalam melakukan tugasnya di lapangan.

"Harus diakui, kadang kita bisa longgar, bisa saja saat itu kita terpapar. Makanya, sudah seharusnya kita tingkatkan kewaspadaan," kata John.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan, pihaknya segera melakukan tracing terhadap siapa saja yang pernah kontak dengan John.

"Kita minta juga bagi seluruh kawan-kawan jurnalis dan lainnya yang melakukan kontak dengan John, segera melakukan tes swab. Tes ini gratis," kata Jasman.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/22/12083491/cerita-jurnalis-yang-diduga-tertular-virus-corona-saat-meliput-demo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke