Bahkan dalam aksinya, keempat pelaku berinisial MR, S, KS, dan JP itu rata-rata mengambil uang sejumlah pengemis mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 300.000.
“Hal ini berdasarkan dari pengakuan salah satu pengemis yang kerap diambil uangnya oleh pelaku dan rata-rata Rp 300.000,” kata Arie saat konferensi pers, Selasa (20/10/2020) petang.
Dirampas uangnya, diturunkan di jalan
Arie mengatakan, sampai saat ini tim Ditreskrimum Polda Kepri terus melakukan pemeriksaan dan mengambil keterangan terhadap empat orang oknum tersebut.
Untuk kronologi kejadian, Arie mengaku, hal ini dilakukan pada saat keempat pelaku melakukan pengamanan terhadap pengemis di beberapa titik yang ada di wilayah Batam.
Parahnya, pengemis yang diamankan kemudian dirampas uangnya, dan diturunkan begitu saja di jalan.
Hal itu membuat para pengemis yang sudah berulang kali diamankan menjadi histeris mengingat hal ini bukanlah yang pertama.
Histeris uangnya dirampas
Apalagi, kondisi salah satu pengemis yang terbatas dan tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak memiliki kedua kaki.
Seperti Pak Slamet, hal ini yang memicu kehisterisan beliau yang telah berulang kali diamankan dan dirampas uangnya.
“Dan kejadian terakhir uang milik korban sebesar Rp 50.000 diambil oleh oknum berinisial S," terang Arie Dharmanto.
Lebih jauh, Arie mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengarah pada keterlibatan oknum lainnya dalam hal ini yang lebih dominan.
“Pelaku dapat dikenakan Pasal 368 KUH Pidana," tutup Arie Dharmanto.
Hal tersebut diketahui dari unggahan pemilik akun YouTube Ferry Kesuma yang terpantau diunggah pada Senin (19/10/2020). Video itu langsung viral.
Dari penelusuran berdasarkan video tersebut, diduga pemerasan tersebut terjadi di sekitar kawasan Baloi, tepatnya di simpang lampu merah Universitas Internasional Batam (UIB).
https://regional.kompas.com/read/2020/10/21/08210991/kasus-oknum-satpol-pp-rampas-uang-pengemis-dilakukan-berkali-kali-sampai