Salin Artikel

Gas Air Mata Masuk Permukiman Picu Kemarahan Warga, Polisi Minta Maaf

Kapolresta Kombes Pol Dover Christian melalui Humasnya Ipda Jefri Simamora mengatakan, kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata untuk memukul mundur pedemo.

"(Menembakkan gas air mata) untuk membubarkan mahasiswa yang sudah mulai anarkis membakar sepeda motor milik polisi," ungkapnya.

Kapolresta juga meminta maaf kepada warga yang terkena dampak gas air mata. Ia mengatakan, semua itu dilakukan karena kondisi yang mengharuskan aparat melakukan itu.

Sebelumnya diberitakan, demonstrasi tolak omnibus law oleh mahasiswa Jambi berujung ricuh pada Selasa (20/10/2020).

Demonstrasi diikuti ratusan mahasiswa dari pelbagai universitas dan beberapa pelajar sejak pukul 12.00 WIB.

Beberapa pedemo dipukuli ramai-ramai oleh polisi setelah ditangkap.

Sementara itu asap gas air mata pekat ditembakkan ke permukiman di depan SD Negeri 47 Kota Jambi. Warga marah karena ditembaki gas air mata. Mereka sesak napas.

Bahkan, seorang nenek, Roslina langsung memarahi polisi. 

https://regional.kompas.com/read/2020/10/20/22494041/gas-air-mata-masuk-permukiman-picu-kemarahan-warga-polisi-minta-maaf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke