Salin Artikel

Makam Misterius di Tepi Jalan Jadi Peringatan Pembuang Sampah Sembarangan

Berdasarkan pantauan Kompas.com, makam di tepi jalan itu terlihat masih seperti baru.

Gundukan tanah itu terdapat taburan bunga dan terpasang payung.

Makam itu dikelilingi batu bata dan tertancap dua buah kayu nisan. Di sekitar makam terpasang tiga buah spanduk peringatan.

Salah satu spanduk itu berbunyi "Jangan Buang Sampah di Sini...!!! Kemarin Ada yang Kesurupan".

Keberadaan makam itu mengundang perhatian pengguna jalan yang melintas. Untuk diketahui, makam itu bukanlah sungguhan.

Makam itu merupakan buatan relawan Ras Pecinta Alam (Raspala) Desa Pandeyan untuk memberikan peringatan bagi para pembuang sampah sembarangan.

"Makam itu kita buat Sabtu kemarin. Karena di sekitar lokasi itu selalu digunakan untuk membuang sampah sembarangan," kata Ketua Raspala Desa Pandeyan, Lingga Rolando, Selasa (20/10/2020).

Lingga mengatakan kawasan tersebut sudah dipasangi spanduk peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Namun, tetap saja masih digunakan orang tidak bertanggung jawab untuk membuang sampah rumah tangga.

"Kita sudah bersihkan dan kasih spanduk peringatan masih dipakai membuang sampah," terang dia.


Sejak adanya makam buatan tersebut, warga yang membuang sampah sembarangan di tepi jalan menuju fly over Tol Solo-Ngawi berkurang.

"Makam buatan ini terbukti efektif tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan di tempat itu," tutur dia.

Lingga menceritakan kawasan itu sudah bertahun-tahun digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Padahal, kawasan itu bukan tempat pembuangan resmi.

Bahkan, kawasan tersebut sampai dipasangi kamera closed-circuit television (CCTV) untuk memantau warga yang membuang sampah sembarangan.

"Kami datangi yang membuang sampah itu. Mereka sempat jera," ujar dia.

Setelah ada proyek pembangunan jalan bebas hambatan bagian dari Trans Jawa, kawasan itu sempat bersih dari tumpukan sampah.

Namun, tidak lama kemudian kawasan itu kembali dijadikan tempat membuang sampah oleh warga tidak bertanggung jawab.

"Setelah itu dijadikan tempat untuk membuang sampah lagi. Karena tidak ada tiang listrik tidak bisa kita pasangi CCTV," tutur dia.

Lingga menyampaikan warga yang membuang sampah di kawasan itu rata-rata berasal dari luar Pandeyan. Mereka membuang sampah ketika kondisi sepi.

"Sebenarnya yang membuang sampah itu dari luar Pandeyan. Mereka membuang sampah dalam jumlah banyak pakai mobil dan pakai bronjong. Membuangnya malam hari," ujar dia.


Warga sekitar lokasi makam buatan, Lia mengatakan, tepi jalan menuju fly over Tol Solo-Ngawi tersebut sering digunakan sebagai tempat pembuangan sampah sembarangan.

Menurut dia sampah yang dibuang di kawasan tersebut cukup banyak. Saking banyaknya membuat sampah menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap.

"Sampahnya sampai menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap. Terkadang sampah itu saya bakar kalau sudah kering," terang Lia yang sehari-hari berjualan wedangan.

Lia menuturkan sejak ada makam buatan, sampah yang dibuang di kawasan itu berangsur berkurang. Bahkan, sempat ada pengguna jalan mau membuang sampah di kawasan itu.

Setelah melihat di pinggir jalan ada makam, pengguna jalan yang mengendarai mobil tersebut tidak jadi membuang sampah.

"Mereka membuang sampah itu jam tiga pagi. Terkadang waktu Subuh. Tapi sejak ada makam tidak ada lagi sampah yang dibuang di situ," ujar Lia.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/20/16535251/makam-misterius-di-tepi-jalan-jadi-peringatan-pembuang-sampah-sembarangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke