Salin Artikel

Seorang Pria di Tasikmalaya Puluhan Tahun Tanam Ganja Pakai Polybag

Petugas BNN menemukan ganja yang ditanam menggunakan polybag.

Tinggi tanaman ganja bervariasi, mulai dari 1 meter yang berusia 2 bulan, sampai puluhan bibit setinggi 15 sentimeter yang siap untuk disemai ke polybag lainnya.

"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat dan penyelidikan selama 2 bulan, kita berhasil menggerebek rumah milik M (50)," ujar Kepala BNN Kota Tasikmalaya Tuteng Budiman kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Tuteng mengatakan, penggerebekan ini setelah pihaknya mendapatkan sampel hasil penyelidikan dengan cara membeli ganja dari tersangka.

Setelah diteliti di laboratorium, terbukti bahwa tanaman tersebut adalah ganja.

Selama ini, tersangka mengaku telah beberapa kali memanen hasil tanaman ganjanya untuk dijual dan digunakan sendiri.

"Tersangka juga mengaku sudah memakai ganja sejak kecil. Tersangka mengaku menanam ganja sudah puluhan tahun lamanya selama ini," kata Tuteng.

Tersangka ditangkap dengan 3 orang pria lainnya yang selama ini menanam ganja di atap belakang rumahnya.

Hasil panen mereka juga dijual di wilayah Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya dan beberapa luar daerah di dekat Tasikmalaya.

"Mereka juga sering di rumah tersangka memakai barang haram tersebut secara ramai-ramai bersama teman-temannya," kata Tuteng.

"Kalau tanaman ganjanya berasal dari biji yang diperoleh dari barang yang awalnya dikonsumsi. Terus tanaman yang sudah besar dan berbuah pun dijadikan bibit dan disemai untuk dibesarkan lagi," ujar Tuteng.

Para tersangka dijerat Pasal 111 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, karena telah menanam ganja selama bertahun-tahun.

"Dengan pasal yang disangkakan, tersangka bisa dijerat maksimal hukuman mati," kata Tuteng.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/20/13542391/seorang-pria-di-tasikmalaya-puluhan-tahun-tanam-ganja-pakai-polybag

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke