Salin Artikel

Saat Penyusup Masuk di Barisan Demonstran, Memancing Kerusuhan dan Disebut Polisi Alami Gangguan Jiwa

KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menolak omnibus law UU Cipta Kerja yang dilakukan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) pada Selasa (13/10/2020) lalu sempat diwarnai kericuhan.

Pasalnya, ada seorang pemuda yang diduga sebagai penyusup berusaha membuat onar dengan merebut microphone yang dipegang anggota DPRD saat dialog berlangsung.

Mengetahui hal itu, salah seorang demonstran berusaha menanyakan status pemuda berjaket merah tersebut. Tapi ternyata pemuda itu mengaku bukan bagian dari mahasiswa.

"Saya sempat tanya mahasiswa UMMI bukan. Dianya menjawab bukan dan hanya ingin ikut aksi saja," ujar salah seorang mahasiswa berkacamata selesai keributan.

Mengetahui jawaban itu, spontan para demonstran lain langsung memaksanya keluar dari barisan.

Namun karena pemuda itu menolak pergi, hingga akhirnya sempat membuat aksi demonstrasi tersebut ricuh.

Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi langsung mengamankan pemuda tersebut dan dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Meski sempat diwarnai kericuhan, aksi unjuk rasa menolak omnibus law UU Cipta Kerja tersebut kembali berlanjut dan berakhir secara kondusif hingga pukul 16.00 WIB.


Alami gangguan jiwa

Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengatakan, pemuda yang diduga penyusup tersebut kini sudah diamankan.

Pemuda itu diketahui berinisial YPS (25), warga Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pemuda tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.

Pasalnya, saat diinterogasi polisi jawabanya tidak jelas dan cenderung ngawur.

"Saat dimintai keterangan sama petugas, jawabannya selalu ngawur," kata Sumarni kepada wartawan di Sukabumi, Rabu (14/10/2020).

Pihaknya juga sudah melakukan konfirmasi kepada keluarga pemuda tersebut. Hasilnya, memang yang bersangkutan punya riwayat mengalami kecelakaan.

"Pemuda ini pernah jatuh kecelakaan sehingga agak terganggu," ujar Sumarni.

Meski demikian, ia mengaku masih akan memastikan kondisi kejiwaan yang bersangkutan secara medis melalui tes kejiwaan.

Jika memang ditemukan adanya gangguan kejiwaan, maka disarankan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit jiwa.

"Kita menunggu hasil pemeriksaan dari dokter. Kalau gangguan jiwa, kami sarankan pemuda ini dirawat di rumah sakit jiwa," kata dia.

Penulis : Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrillin

https://regional.kompas.com/read/2020/10/16/12515761/saat-penyusup-masuk-di-barisan-demonstran-memancing-kerusuhan-dan-disebut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke