Salin Artikel

"Lagi Makan Pempek Tiba-tiba Ditembak Gas Air Mata, Jadi Saya Emosi"

KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa di Palembang, Sumatera Selatan, mengaku terprovokasi untuk melakukan aksi anarkis saat demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) lalu.

Akibat aksi tersebut, satu unit mobil polisi ringsek karena menjadi korban amukan massa.

Buntut dari adanya kerusuhan itu, delapan demonstran diamankan polisi. Empat diantaranya ditangkap di rumahnya usai aksi.

Salah satu demonstran yang ditangkap itu adalah Awwabin Hafiz (19), mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang.

Saat ditemui di Polda Sumsel, Awwabin mengakui perbuatannya.

Ia mengaku nekat merusak mobil polisi tersebut karena emosi. Pasalnya, saat sedang makan bersama teman-temannya ditembak gas air mata oleh polisi. Bahkan, tangannya terbakar akibat kejadian itu.

"Waktu itu kami lagi makan pempek, tiba-tiba ditembakkan gas air mata, handphone teman saya juga hilang jadi saya emosi,"kata Awwabin, Rabu (14/10/2020).

Emosinya semakin memuncak setelah mengetahui ada massa aksi yang melakukan perusakan mobil polisi di depan gedung DPRD.

Karena terprovokasi, ia akhirnya ikut-ikutan melakukan perusakan.

"Waktu itu mau saya bakar (mobil) tapi koreknya macet dan basah jadi batal. Yang lain juga teriak bakar-bakar jadi tambah emosi," jelasnya.


Hal sama juga disampaikan Rezan Septian Nugraha (21), seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang.

Akibat situasinya memanas itu, ia mengaku ikut terprovokasi untuk melakukan aksi anarkis.

Bahkan, ia sempat berniat membakar mobil polisi yang sebelumnya telah dirusak oleh massa tersebut. Namun, niat itu akhirnya diurungkan.

"Kebetulan saya pegang rokok jadi mau bakar mobil itu, tapi gagal karena basah. Akhirnya saya tendang-tendang saja mobilnya,"ungkap Rezan.

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, dalam kasus perusakan mobil polisi tersebut sudah ada delapan demonstran yang diamankan.

Pihaknya mengaku masih memburu 15 demonstran lainnya yang saat ini masih melarikan diri.

"Ada 15 pelaku lagi yang masih kita kejar identitasnya sudah didapat dan dijadikan DPO," kata Suryadi.

Ia mengimbau kepada pelaku lain yang menjadi buron itu untuk segera menyerahkan diri. Sebab, jika tidak dilakukan maka pihaknya tidak segan melakukan tindakan tegas untuk menangkapnya.

Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika

https://regional.kompas.com/read/2020/10/15/12321101/lagi-makan-pempek-tiba-tiba-ditembak-gas-air-mata-jadi-saya-emosi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke