Salin Artikel

"Keluarga Tak Mau Di-tracing, Sebut Swab Hanya Akal-akalan Rumah Sakit"

Alasannya, mereka menganggap hasil tes swab hanya rekayasa pihak rumah sakit.

"Mereka pihak keluarga tidak mau tracing, tidak mau diperiksa. Alasannya menganggap hasil uji swab hanya akal-akalan pihak rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Sartono.

Pasien berninisial L mengalami sesak napas dan batuk hingga harus dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Sedangkan M mengalami demam tinggi, batuk dan flu. M sempat dirawat di RS Bhaksi Asih Brebes.

Hasil uji swab keduanya dinyatakan positif Covid-19.

Meski telah dinyatakan terinfeksi sekaligus mengalami gejala, kedua pasien tidak percaya dengan hasil tersebut.

Mereka merasa sudah membaik walaupun dokter sebenarnya belum memperbolehkan.

"Alasan kondisi badan membaik, keluarga tidak percaya dan memaksa pulang. Padahal masih perlu perawatan medis. Kalau merasa lebih baik itu karena faktor masuknya oksigen saat di rumah sakit," ujar Sartono.

Mereka pun nekat pulang dan beberapa waktu kemudian meninggal dunia.

"Akhirnya mereka meminta pulang paksa. Namun apa yang terjadi, keduanya meninggal dunia di rumahnya tak lama kemudian," kata Sartono.

Sebab mereka menganggap kerabatnya meninggal bukan lantaran Covid-19.

Sartono menyayangkan masayarakat mempercayai isu rumah sakit men-covid-kan pasien.

Keluarga tersebut tidak mau di-tracing karena menganggap hasil positif Covid-19 hanya akal-akalan dari rumah sakit

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/14/11551711/keluarga-tak-mau-di-tracing-sebut-swab-hanya-akal-akalan-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke