Kronologi Kaca Mobil Dinas Ketua KPU Ponorogo Dipecah Maling

KOMPAS.com - Mobil dinas Ketua KPU Ponorogo, Jawa Timur, Munajat, menjadi sasaran maling dengan modus pecah kaca, Senin (12/10/2020) malam.

Akibatnya, uang Rp 5,8 juta dan sejumlah surat berharga raib dibawa kabur maling.

Peristiwa itu terjadi di pinggir ruas jalan Desa Bajang, Kecamatan Mlarak.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Hendi Septiadi mengatakan, kejadian berawal saat korban hendak pulang menuju rumahnya di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak.

Di tengah perjalanan, sambung Hendi, korban sempat berhenti dan memarkirkan mobilnya di sisi kiri jalan, kemudian ia menyeberang jalan untuk membeli buah nanas.

Kemudian, tak berlama lama alarm mobil berbunyi. Namun, saat itu korban belum mengetahui jika mobilnya telah dipecah.

“Korban mengira alarm mobilnya berbunyi karena ada guncangan saat kendaraan lain lewat,” kata Hendi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/10/2020).

Korban baru mengetahui kaca mobilnya dipecah setelah melihat plastik berterbangan dari dalam mobilnya dan warga berteriak maling.

Mengetahui itu, korban lantas mengecek mobilnya. Setelah dicek, ia mendapati kaca mobil bagian depan samping kiri pecah.

Sementara itu dikutip dari Surya.co.id, Kapolsek Mlarak AKP Sudaroini menduga pelaku berjumlah empat orang.

Dua orang sebagai eksekutor pemecah kaca dan mengambil barang di dalam mobil, dua orang lagi berperan untuk mengecoh korban.

"Ada dua orang yang berperan sebagai pengecoh dengan cara ikut membeli buah. Sehingga penjualnya akan lebih repot dan korban tidak segera kembali ke mobil," ujarnya dikutip dari Surya.co.id.

Saat saksi-saksi teriak maling, sambungnya, kedua orang tersebut juga ikut teriak dan berpura-pura mengejar dua rekannya yang sudah kabur ke arah perempatan Jabung.

Kata Sudaroini, kemungkinan korban sudah dibuntuti oleh pelaku dari kota. Pasalnya, sebelum membeli nanas, korban memang sempat berhenti di dua tempat, yakni di Kantor Pos, dan toko buah di Kecamatan Ponorogo.

"Pada saat kejadian lalu lintas memang masih ramai, namun penerangan memang nihil sehingga memuluskan aksi pelaku," ungkapnya.

(Penulis Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor Robertus Belarminus)/Surya.co.id