Salin Artikel

Polisi Bubarkan Demonstran di DPRD Kaltim dengan Gas Air Mata, Ada yang Patah Tangan

Tembakan gas air mata dan semburan air dari mobil water canon membuat demonstran yang enggan membubarkan diri berhamburan.

Massa terbelah dua sisi. Sebagian lari menuju sisi kiri jalan Teuku Umar sebagian lain berlari ke arah kanan jalur ini.

Usai tembakan gas air mata dan semburan mobil water canon, terlihat sejumlah demonstran dirawat tim medis yang bersiap di Kantor PUPR Kaltim, Jalan Tengkawang.

Kebanyakan mahasiswa yang dirawat dalam keadaan pingsan.

“Kita belum hitung tapi ada ratusan korban kita larikan ke rumah sakit,” ungkap Jendral Lapangan Aliansi Tim Medis Samarinda, Endy Satria saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Ada 12 mobil ambulans yang disiapkan tampak mondar mandir mengangkut korban dari Kantor PUPR Kaltim.

Para korban dilarikan ke Klinik Islamic Center, Rumah Sakit Herimina, Rumah Sakit Tentara, Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC), Rumah Sakit Bakti Nugraha.

“Ada yang mata peri, pingsan, sesak nafas, ada yang patah tulang bagian tangan karena serempet dengan rekannya jatuh dan terinjak saat lari menghindari gas air mata,” terang dia.

Data yang dihimpun, lanjut Endy, ada dua peserta demonstran yang patah tulang tangan.

Saat ini tim medis belum bisa merinci detail identitas dan jumlah pasti korban. Karena masing-masing korban masih mendapat perawatan medis.

Hingga berita ini diturunkan para demonstran sudah bubar. Kondisi di Jalan Teuku Umar sudah kondusif. Arus lalu lintas kembali normal.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/12/22051681/polisi-bubarkan-demonstran-di-dprd-kaltim-dengan-gas-air-mata-ada-yang-patah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke