Salin Artikel

Ganjar Temui Buruh yang Demo Tolak Omnibus Law di Depan Kantornya

Aparat kepolisian pun berjaga mengamankan jalannya aksi dan menutup jalur lalu lintas di kawasan Jalan Pahlawan sepanjang demo berlangsung.

Dalam massa aksi yang tergabung dalam Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Jateng, sejumlah polisi dan buruh saling membagikan sekuntum bunga sebagai wujud aksi berjalan damai.

Ketua KSPN Jateng, Nanang Setyono menyatakan kekecewaannya terhadap DPR RI yang telah mengesahkan omnibus law.

Padahal, hingga sekarang belum ada satu pun masyarakat yang mendapatkan draft UU tersebut.

"Kami sangat kecewa. Kami mempertanyakan ini. Kami mencurigai ada apa DPR mengesahkan UU tapi tidak ada draftnya. Apakah ini perselingkuhan? Apakah persekongkolan? Kami meyakini ini tidak menguntungkan pekerja. Kami kembali melakukan aksi penolakan Omnibus Law," katanya di sela demo, Senin (12/10/2020).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun terjun langsung menemui massa aksi dalam demo tersebut.

Di atas mobil komando, Ganjar meminta buruh tertib dalam menyampaikan aspirasi dan tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Selain Ganjar, ada juga perwakilan DPRD Jateng, Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro turun menemui buruh.


Ganjar menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan ruang untuk menyampaikan aspirasinya secara terbuka.

"Mereka izin baik-baik. Ini bagus, silahkan kita kasih ruang sampaikan apapun. Ternyata kita bisa bicara. Mereka sendiri saja teriak pakai masker, jaga jarak. Maka ini yang buat kita cukup semangat untuk menyampaikan, intinya jelas," ucapnya.

Menurutnya, aksi ini bisa menjadi contoh, cara menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dengan baik dan benar.

"Mudah-mudahan ini bisa jadi contoh. Jangan khawatir, kami berkomunikasi terus dengan pemerintah pusat untuk menyampaikan pendapat buruh," jelasnya.

Ganjar akan terus mendorong pemerintah pusat segera menyampaikan draft salinan resmi Undang-undang Cipta Kerja kepada masyarakat.

Dengan begitu, maka semua bisa mempelajari dan memahami setiap pasal yang ditetapkan.

"Daripada demo rusuh, visual kita pertengkaran, pukul-pukulan. Belum lagi anak-anak yang terlibat, tidak tahu apa-apa tapi ikut keramaian. Demonya jadi kehilangan konteks, maka lebih baik saya menemani mereka untuk menyampaikan aspirasi," sebutnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/12/19182801/ganjar-temui-buruh-yang-demo-tolak-omnibus-law-di-depan-kantornya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke