Salin Artikel

Hilang di Jakarta di Usia 5 Tahun, Ini Reaksi Remaja Sragen Saat Lihat Foto Ayah Ibu

KOMPAS.com - Meskipun 11 tahun hilang di Jakarta, Ervan Wahyu Anjasworo (17) terharu saat petugas dinas sosial menunjukkan sejumlah foto-foto keluarganya.

Dirinya mengaku masih ingat wajah sang ayah, ibu hingga saudara-saudaranya yang yang terakhir kali bersua 11 tahun lalu.

"Saya hapal muka ayah saya gimana, muka ibu saya gimana dan muka saudara saya gimana," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemuda warga Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah, dikabarkan hilang di Jakarta saat berusia 5 tahun.

Saat itu, anak kedua pasangan Suparno dan Sutanti itu hendak mengembalikan game watch ke tempat persewaan, Ervan lalu dihampiri seorang pengamen.

Pengamen itu mengaku ingin mengajaknya pulang, namun ternyata justru diajak pergi mengamen di jalanan.

Di usia itu, Ervan pun tak tahu harus berbuat apa. Dirinya mengaku dua tahun mengamen di jalanan bersama pengamen itu.

"Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun," terang dia.

Ditinggal saat razia Satpol PP

Ervan mengaku sempat diajak pergi ke Solo oleh pengamen tersebut. Selama sebulan di Solo, Ervan dan pengamen itu pergi lagi ke Jakarta.

Namun, saat sampai di Bogor, keduanya mendengar suara sirine mobil Satpol PP.

Pengamen tersebut kabur, sedangkan Ervan hanya berdiam diri di masjid. Saat itulah ketua RT setempat menemui Ervan dan menanyakan asal usulnya.

Ervan saat itu mengaku tak tahu tempat tinggalnya. Ketua RT itu pun lalu mengangkat Ervan sebagai anak asuhnya.

Empat bulan sesudahnya, bapak asuhnya itu meninggal dunia.

"Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," tutur dia.

Dibawa ke dinas sosial

Selama lebih kurang 7 bulan menjadi anak asuh cucu pak RT, Ervan lalu diserahkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor.

Di sana, Ervan diangkat anak asuh salah satu pegawai. Setelah itu, Ervan disekolahkan ke pondok pesantren.

"Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," ujar dia.


Google maps...

Ervan mengaku memendam kerinduan untuk bertemu lagi dengan keluarganya di Sragen, Jawa Tengah.

Dirinya pun tak ragu saat salah satu petugas dinas sosial Bogor bertanya kepadanya.

"Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya. Saya ditanya sama petugas ingin ketemu orangtua tidak. Saya jawab iya," kata Ervan.

Lalu, saat dirinya sedang mengikuti pelatihan kerja di Panti Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (PRSABH) Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ervan iseng mencari informasi tentang keberadaan Pasar Gonggang melalui pencarian Google.

Dirinya masih ingat, sang nenek sering mengajanya berbelanja di pasar tradisional di Sragen itu.

"Awalnya saya searching Google Solo. Saya lihat lagi Solo-nya ini ada Wonogiri, Boyolali, Sragen begitu. Saya telusuri satu persatu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen," kata Ervan kepada Kompas.com, Jumat (9/10/2020).

Setelah itu, Ervan mencatat alamat Pasar Gonggang Sragen yang dia temukan melalui pencarian Google dan memberikan alamat pasar kepada pekerja sosial panti.

"Habis itu kepala panti menghubungi pihak dari Solo, Wonogiri dan wilayah di Jawa Tengah. Sampai akhirnya mengarah ke Sragen," terang dia.

Tak lama kemudian, Kepala panti tempat Ervan tinggal menghubungi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sragen.

Lalu, TKSK Sragen datang ke panti dan mengurus surat kepulangan Ervan.

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/12/15290031/hilang-di-jakarta-di-usia-5-tahun-ini-reaksi-remaja-sragen-saat-lihat-foto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke