Salin Artikel

Hujan Sejak Dini Hari, Banjir dan Longsor Terjadi di Bali

TABANAN, KOMPAS.com - Hujan yang terjadi sejak Sabtu (10/10/2020) dini hari hingga pagi menyebabkan bencana alam di sejumlah wilayah Tabanan, Bali.

Laporan sementara, sebanyak dua rumah di Banjar Bajera Sari, Selemadeg, Tabanan, terendam banjir.

Kepala Polsek Selemadeg Kompol Budi Astawa mengatakan, banjir setinggi kurang lebih 1 meter itu telah surut.

"Air sudah surut dan tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian material sekitar Rp 500.000," kata Budi, saat dihubungi, Sabtu (10/10/2020).

Dua rumah tersebut milik I Ketut Lanus (43) dan I Made Astika Dana (33).

Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi kemudian lokasi rumah tersebut berada di lokasi yang lebih rendah dari wilayah sekitarnya.

Sementara itu, data dari Polres Tabanan sejumlah wilayah sempat terjadi banjir, seperti di Jalan utama jurusan Depasar-Gilimanuk tepatnya di Jembatan Yeh Nu Tabanan yang disebabkan meluapnya air Sungai Yeh Nu.

Air meluap juga terjadi di sebelah timur SPBP Abian Tuwung, Kediri, depan Samsat Tabanan, di Tuakilang Tabanan, dan Desa Nyitdah Kediri Tabanan.

Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy PS Siregar mengatakan, dampak yang ditimbulkan yakni tersendatnya arus lalu lintas karena air meluap dan meluber sampai menutup ruas jalan.

"Banyak kendaraan yang mogok, hal ini telah diantisipasi, kendaraan yang melintas dua arah di berlakukan buka tutup, pengendara/mengemudi diperingatkan agar hati-hati dan pelan saat berkendara," kata dia.

Selain banjir, di sejumlah titik juga terjadi pohon tumbang dan tanah longsor.


Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita mengatakan, pihaknya tengah mendata keseluruhan bencana alam yang terjadi.

Ia mengatakan, banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan adanya saluran-saluran air yang tersumbat oleh sampah.

"Kami sudah mengimbau warga untuk waspada benacana. Dan membersihkan lingkungan dan jangan buang sampah di saluran air," kata dia.

Sementara itu, di Kota Denpasar, sejumlah wilayah dan ruas jalan juga sempat terjadi genangan akibat tingginya intensitas curah hujan.

Kabag Humas Pemerintah Kota Denpasar, Dewa Gede Rai mengatakan, genangan dilaporkan terjadi di Jalan Kali Asem, Jalan Moh Yamin, Tukad Nyali, Jalan Raya Puputan, Jalan Dangin Tukad Gangga, Jalan Gunung Salak, Jalan Ahmad Yani, Jalan Antasura, Jalan Hangtuah, Jalan Cok Agung Tresna.

Menurutnya, genangan tersebut sudah mulai surut dan kondisi berangsur normal.

Pihaknya menerjunkan 300 petugas untuk membersihkan saluran air yang tersumbat sampah.

Mengingat intensitas hujan mulai tinggi, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitarnya.

Ia juga meminta warga agar tak membuang sampah di saluran air.

"Musim hujan memang belum puncak. Tentu ke depan cuaca semakin ekstrem. Sehingga masyarakat harus lebih waspada dan menjaga lingkungannya," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/10/13174061/hujan-sejak-dini-hari-banjir-dan-longsor-terjadi-di-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke