Akibatnya sejumlah kaca di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pecah.
Selain itu ada sepeda motor dan beberapa mobil polisi yang rusak.
Kericuhan terjadi pada sekitar 12.30 WIB yang menyebabkan polisi menembakan gas air mata ke arah demonstran.
Situasi sempat menjadi relatif kondusif beberapa saat, tapi pada sekitar 15.54 WIB keadaan kembali tegang.
Massa kembali melemparkan beberapa benda ke arah Gedung DPRD DIY. Akibatnya, polisi pun kembali melontarkan gas air mata.
Dari pengamatan Kompas.com, tampak gedung depan DPRD DIY dicoret-coret.
Kaca-kaca gedung bagian depan juga pecah. Pos satpam DPRD DIY juga mengalami kerusakan.
"Iya ini sepeda motor saya," ujar Arifin (21) pemilik motor saat ditemui di DPRD DIY, Kamis (08/10/2020).
Arifin menyampaikan datang ke DPRD DIY untuk mengerjakan tugas foto jurnalistik.
Awalnya dia memakirkan sepeda motor di samping pos satpam. Namun saat diperiksa ternyata sepeda motornya sudah tidak ada.
Ternyata sudah tergeletak di halaman DPRD DIY dan rusak.
"Awalnya diparkir di depan pos satpam depan, tiba-tiba saya cari sudah di sini. saya juga enggak tahu," bebernya.
Sejumlah mobil polisi yang terparkir di halaman DPRD DIY mengalami kerusakan.
Batu-batu maupun kayu juga tampak berserakan di halaman Kantor DPRD DIY.
Sebelumnya massa datang ke depan DPRD DIY Jalan Malioboro untuk aksi mendesak agar omnibus law UU Cipta Kerja dicabut. Awalnya aksi demo berjalan dengan damai.
https://regional.kompas.com/read/2020/10/08/18475511/demo-tolak-omnibus-law-ricuh-kaca-gedung-dprd-diy-pecah-dan-mobil-polisi