Salin Artikel

Orangtua Demonstran di Semarang yang Ditangkap Tunggu Anaknya Dibebaskan

Sebelumnya, ratusan demonstran ditangkap polisi karena diduga terlibat kericuhan dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa Tengah.

Penangkapan tersebut dilakukan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan demonstrasi yang ditunggangi kelompok aksi di luar mahasiswa dan buruh.

Ning (42), ibu dari seorang mahasiswa yang tertangkap polisi mengaku kaget mendapat kabar anaknya ditangkap polisi usai mengikuti aksi demonstrasi.

"Tadi dapat kabar dari teman anak saya jam 9 malam. Dia ditangkap dan dibawa ke Polrestabes padahal teman-teman rombongannya tidak ditangkap," jelasnya saat ditemui di depan kantor Polrestabes Semarang, Rabu (7/10/2020) malam.

Sebelum mengikuti aksi demo, anaknya yang kuliah di salah satu kampus swasta di Semarang ini sudah minta izin akan turun ke jalan. Ning mendukung yang dilakukan anaknya.

"Karena saya tahu bertujuan untuk kepentingan rakyat. Anak saya memang pendiam, tadi didorong temannya jadi malah ikutan ditangkap," ucapnya.

Dia berharap anaknya segera dibebaskan usai menjalani prosedur pemeriksaan dari kepolisian.

"Ini mengikuti prosedur dulu karena masih pemeriksaan, kalau anak saya tidak terbukti bersalah ya secepatnya dikeluarkan," harapnya.


Kendati demikian, lebih dari berjam-jam dia menunggu anaknya, tapi belum mendapatkan kepastian.

"Saya belum mendapat jawaban apapun dari pihak kepolisian terkait kapan dibebaskannya anak saya," pungkasnya.

Azis, teman salah satu demonstran yang ditangkap, mengaku sedang menggalang donasi untuk para demonstran yang belum dibebaskan.

Hal tersebut dia lakukan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada mereka yang telah memperjuangkan hak-hak rakyat.

"Ini kita kumpulkan donasi. Nanti hasilnya bisa digunakan untuk mereka yang masih ada di dalam. Kita kirimkan makanan," katanya.

Sebelumnya, polisi menangkap sejumlah demonstran yang melakukan aksi turun ke jalan di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (7/10/2020).

Para demonstran itu diamankan ke kantor Polrestabes Semarang untuk dilakukan pemeriksaan terkait bentrokan yang terjadi dalam aksi demo tersebut.

"Sudah kita amankan mereka untuk menjalani pemeriksaan di Polrestabes. Ada sekitar 50 sampai 100an orang," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Auliansyah Lubis kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).

Polisi menduga ada pihak di luar mahasiswa dan buruh yang menunggangi jalannya aksi hingga berakhir ricuh.

"Ini mungkin banyak ditunggangi orang luar, belum bisa disampaikan siapa. Kita periksa di Polrestabes Semarang," ujarnya.

Dia tak membantah saat ditanya ada anak-anak di bawah umur yang ikut dalam aksi tersebut.

"Ada aturannya nanti bagaimana penanganan kalau anak-anak di bawah umur," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/08/11221321/orangtua-demonstran-di-semarang-yang-ditangkap-tunggu-anaknya-dibebaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke