Salin Artikel

Kisah Abah Abud yang Jual Mentimun Sambil Pungut Sampah, Merasa Risih Lihat Sampah di Jalan

Abah mengaku ia tergerak hatinya untuk memungut sampah plastik karena merasa risih. Sampah plasik yang dipungutnya kemudian dibuang ke tempat sampah.

Kebaikan hati Abah Abud ini menarik perhatian anggota DPR Dedi Mulyadi. Kebetulan Dedi bertemu dengan Abah Mulyadi di kawasan Cigarunuk, Purwakarta, Minggu (4/10/2020).

Kepada Dedi, Abah Abud mengaku tidak mengharapkan upah ketika memungut sampah plastik di jalanan. Ia hanya tidak nyaman saja ketika melihat sampah plastik di jalanan.

"Ya, tidak enak saja melihat sampah plastik di jalan," kata Abah Abud kepada Dedi dalam kanal video Kang Dedi Mulyadi.

Hingga Kamis (8/10/2020) pukul 07.36, video tentang Abah Abud ini sudah ditonton 69.109.000 dan disukai 5.900.

Dedi pun mengajak Abah Abud untuk belanja sembako ke sebuah warung grosir. Awalnya, Abah Abud menolak karena merasa malu. Namun Dedi tetap membujuknya hingga pria telanjang dada itu bersedia diajak belanja. 

Dikonfirmasi via telepon, Rabu (7/10/2020), Dedi Mulyadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada hari Minggu lalu. Ia mengaku setiap Minggu naik motor keliling kampung dan selalu menemukan peristiwa unik.

"Saya lihat bapak-bapak jam 1 siang yang sedang panas-panasnya dengan telanjang dada lagi mungutin sampah. Dia memang tidak diupah," kata Dedi.

Menurut Dedi, pria yang belakangan diketahui bernama Abah Abud ini memungut sampah plastik karena merasa bertanggung jawab. Dedi menyebut karakter Abah Abud seperti itu sudah mulai langka.

"Dia adalah pendekar pemungut sampah," kata Dedi.

Dedi mengaku ia punya kakak yang sudah meninggal 4 bulan lalu memiliki tradisi seperti Abah Abud. Kakaknya setiap pagi sering memungut sampah.

"Tapu anehnya sikap yang yang didapt malah cibiran. Orang kerap tak menghargai profesi pemungut sampah. Padahal profesi itu sangat mulia," kata Dedi.

Menurutnya, sampah merupakan salah satu problem lingkungan saat ini. Banyak orang yang membuang sampah tapi yang memungut hanya sedikit.

"Beruntungnya ada tukang kindow (tukang rongsok). Artinya sampah-sampah yang berbahaya ada yang mengamankan," kata Dedi.

Namun, kata Dedi, saat ini sampah para tukang rongsok itu ini kurang mendapat pasar karena dihantam impor sampah.

"Walau mereka tak sebut itu sampah, tetapi bahan baku. Namun kenyataannya ya sampah juga," sindir Dedi.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/08/08262761/kisah-abah-abud-yang-jual-mentimun-sambil-pungut-sampah-merasa-risih-lihat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke