Salin Artikel

600 Nelayan Kodingareng Sulsel Protes Tambang Pasir Laut, Datangi Kantor Gubernur

MAKASSAR, KOMPAS.com - Nelayan serta perempuan Pulau Kodingareng Lompo kembali mendatangi kantor Gubernur Sulawesi Selatan untuk memprotes tambang pasir laut di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (7/10/2020).

Koordinator Aliansi Selamatkan Pesisir (ASP) Ahmad mengatakan, dalam aksi unjuk rasa tersebut, para perwakilan nelayan Kodingareng memasukkan surat untuk gubernur terkait penghentian kapal tambang pasir laut di area tangkap mereka. 

Tuntutan tersebut ditandatangani 600 nelayan dan warga Kodingareng dari berbagai RW di pulau tersebut. 

"Di muatan surat tersebut berisi penghentian tambang pasir laut yang dimana surat tersebut ditandatangani kurang lebih 600 nelayan se-Kodingareng dari berbagai RW," ujar Ahmad saat diwawancara wartawan, Rabu (7/10/2020).

Ada 10 poin yang diajukan nelayan dalam surat tersebut. Secara garis besar poin-poin tersebut berisi dampak dari tambang pasir laut yang merusak ekosistem ikan. 

Tambang pasir laut itu sangat merugikan lantaran dari data BPS, 90 persen warga Kodingareng menggantungkan hidup di laut. Tambang pasir laut itu juga terjadi di perairan Galesong Utara. 

"Teman-teman nelayan Kodingareng ada yang menginap di Galesong karena teman-teman di Galesong bersolidaritas dengan nelayan Kodingareng karena mereka pernah terdampak terkait dengan tambang pasir laut," ujar Ahmad. 

Aksi yang dilakukan nelayan Kodingareng, kata Ahmad, langsung diterima Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Sulsel Hasbullah. 

Ahmad menyebut, Hasbullah berjanji akan menyampaikan surat tersebut kepada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang selama ini masih enggan menemui langsung nelayan Kodingareng. 

Sementara itu, Hasbullah sendiri berjanji akan menindaklanjuti surat tersebut.

"Kami teruskan ke Gubernur Sulsel untuk kemudian dikaji kembali bagaimana proses sesuai dengan tuntutan masyarakat," kata Hasbullah. 

https://regional.kompas.com/read/2020/10/07/18144711/600-nelayan-kodingareng-sulsel-protes-tambang-pasir-laut-datangi-kantor

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke