Insiden itu terjadi karena adanya perbedaan pendapat di antara demontran. Ada demonstran yang ingin masuk ke Gedung DPRD Sulawesi Barat untuk menemui anggota dewan.
Namun, ada massa lain yang meminta anggota dewan keluar dari kantornya untuk menemui mahasiswa.
Akibat perbedaan pendapat itu, aksi saling dorong tidak terhindarkan.
Salah seorang demonstran yang diduga jadi provokator pun hampir diamuk massa. Mahasiswa itu langsung diamankan rekannya.
Raditya, salah seorang orator dalam demonstrasi ini, menyatakan UU Cipta Kerja telah menunjukkan pemerintah dan DPR tidak memiliki empati dengan penderitaan rakyat.
Pemerintah dan DPR juga dianggap telah mengabaikan penolakan yang muncul soal UU Cipta Kerja sejak rancangan regulasi itu masih dibahas.
“UU Cipta Kerja tersebut cacat prosedural. Sejak awal ditolak masyarakat luas, namun para wakil rakyat dan pemerintah tetap bersikukuh memaksakan kekuasaannya mengesahkan UU tersebut di tengah gelombang penolakan massa,” tutur Raditya, dalam orasinya.
https://regional.kompas.com/read/2020/10/07/14573681/demonstran-berselisih-paham-unjuk-rasa-tolak-uu-cipta-kerja-di-dprd-sulbar