Salin Artikel

7 Hal Penting di Balik Kericuhan Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Bandung, 10 Orang Ditangkap

Aksi bermula dari unjuk rasa yang digelar mulai pukul 15.45 WIB.

Polisi menyebut ada gelombang aksi berikutnya yang berujung pada kerusuhan.

Saat kericuhan terjadi, suasana mencekam terasa di sekitar gedung DPRD Jawa Barat yang menjadi titik pusat aksi unjuk rasa.

Massa yang ricuh diduga bukan merupakan buruh dan bukan pula mahasiswa. Sepuluh orang ditangkap dalam peristiwa itu.

Berikut sederet hal penting di balik kericuhan aksi unjuk rasa di Bandung:

Mereka berorasi, membakar ban hingga melakukan aksi teatrikal.

Massa mendesak pemerintah mencabut pengesahan UU Cipta Kerja.

Polisi kemudian melakukan penutupan di sekitar lokasi unjuk rasa untuk memberikan ruang.

Kemudian massa bergeser ke Jalan Layang Pasupati dan menutup jalan fly over menuju Pasteur.

Massa hanya membuka jalan untuk ambulans yang hendak melintas.

Beberapa menit kemudian, massa mulai melebur dan membubarkan diri. Lalu lintas di jalan kemudian kembali normal. Sementara itu, sebagian massa masih ada yang berunjuk rasa di Gedung DPRD Jabar.

Suasana memanas ketika terjadi pelemparan benda ke arah polisi.

Polisi meminta massa membubarkan diri namun massa justru semakin beringas dengan mendorong pagar masuk DPRD.

Sejumlah orang juga terlihat merusak satu unit kendaraan polisi.

Ada yang merusak menggunakan batu dan ada yang menginjak-injaknya.

"Dimohon tidak anarkis," petugas memberi peringatan melalui pengeras suara.

Massa pun terdesak mundur dan berlarian ke berbagai arah.

Polisi bisa memukul mundur massa sampai ke arah Jalan Diponegoro.

Jalan ke arah DPRD Jabar pun ditutup untuk menghindari bentrokan lebih lanjut.

Menurutnya, pemicu awal kerusuhan ialah pelemparan kepada aparat kepolisian dan upaya massa memaksa masuk ke Gedung DPRD Jabar.

"Pemicunya dari mereka sendiri, mereka melakukan pelemparan dan berupaya memancing petugas untuk melakukan kekerasan. Tetapi anggota tidak terpancing, dengan SOP 1, 2, 3, akhirnya kita bisa membuat mereka mundur," kata Ulung.

Video aksi massa itu tersebar di media sosial dan viral.

Menurutnya ada kelompok yang datang saat sebagian massa meninggalkan lokasi.

Namun polisi masih mengidentifikasi kelompok tersebut.

"Diperkirakan itu kelompok lain, bukan mahasiswa, sehingga tadi melakukan dorong- dorongan dengan anggota untuk menguasai Dewan dan melakukan penimpukan," ujar Ulung di lokasi unjuk rasa, Selasa malam.

"Buruh selesai, mahasiswa selesai, ada lagi kelompok lain di luar mahasiswa melakukan tindakan anarkis kepada anggota sehingga bisa kita pukul keluar," kata dia.

Mereka digelandang ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.

"Kemungkinan ada 10 orang yang diamankan oleh Tim Prabu dan Reserse, kita akan lakukan pemeriksaan terhadap mereka dan dari kelompok mana mereka berasal," kata Ulung.

Adapun dalam demonstrasi itu, polisi menerjunkan 650 personel pengamanan.

7. Polisi minta unjuk rasa berikutnya tak ricuh

Rencananya, massa lainnya kembali menggelar aksi pada Rabu (7/10/2020) hari ini.

Polrestabes Bandung menyatakan siap melakukan pengawalan.

Namun polisi meminta massa tidak membuat kericuhan.

"Ya kita tetap melakukan pelayanan tetap kepada masyarakat yang melakukan demonstrasi, kita kawal masyarakat yang demo, selama itu tidak anarkis," kata Ulung.

Dia mengingatkan bahwa polisi akan bertindak tegas jika massa melakukan tindakan anarkis.

"Kalau anarkis, kita lakukan tindakan tegas dan terukur," ucap Ulung.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani, Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor : Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2020/10/07/07102741/7-hal-penting-di-balik-kericuhan-unjuk-rasa-tolak-uu-cipta-kerja-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke