Salin Artikel

255 ASN Pemprov Maluku dan 51 Orang di Kantor DPRD Positif Covid-19

AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak 255 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mengikuti swab massal.

Ketua Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengatakan, swab massal dilakukan Pemprov Maluku secara bertahap sejak dua bulan terakhir.

Ada 2.421 ASN di lingkup Pemprov Maluku yang telah mengikuti swab massal.

Sejauh ini 1.918 sampel yang hasilnya telah keluar dan sisanya masih diperiksa di laboratorium.

“Dari total 2.421 ASN yang sudah menjalani swab tes, 1.918 spesimen swab sudah keluar dan hasil ada 255 ASN yang positif Covid-19. Sedangkan 1.663 lainnya negatif,” kata Kasrul saat dikonfirmasi, Selasa (6/10/2020.

Pemeriksaan sampel lendir ribuan ASN Pemprov Maluku itu dilakukan di dua laboratorium, yakni laboratorium milik Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Ambon dan BPOM Ambon.

Kasrul yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Maluku ini mengatakan, saat ini masih tersisa 503 spesimen yang hasilnya belum keluar.

“Kita masih menunggu hasilnya. Kami berharap agar hasilnya bisa segera keluar dalam waktu dekat ini, supaya bisa dilakukan penanganan lebih lanjut, “ katanya.

Sebanyak 255 ASN yang dinyatakan positif Covid-19 saat ini telah menjalani isolasi di sejumlah lokasi karantina maupun di rumah masing-masing.

Untuk yang menjalani isolasi mandiri di rumah umumnya mereka yang tidak tanpa gejala.

Dari data yang diterima Kompas.com dari tim satuan tugas percepatan dan penanganan Covid-19 Maluku hingga Senin (5/10/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif di Maluku telah mencapai 3.062 pasien.

Rinciannya, pasien yang dinyatakan telah sembuh berjumlah 1.919 pasien, meninggal dunia 41 pasien, dan yang masih menjalani perawatan 1.919 pasien.

Swab massal DPRD

Selain ASN Pemprov Maluku, hasil swab massal terhadap para anggota DPRD Maluku, ASN dan petugas fraksi, serta pegawai kontrak di Kantor DPRD Maluku juga telah keluar.

Hasilnya, dari 234 orang yang mengikuti swab massal, 51 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Sekretaris Dewan Provinsi Maluku, Bodewin Wattimena mengatakan, swab massal di Kantor DPRD Maluku dilakukan tiga tahap sejak September lalu, dan hasilnya telah diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

“Dari 234 orang yang mengikuti swab massal hasilnya 51 orang yang positif Covid-19, ini sudah akumulasi dari hasil swab yang dilakukan tiga tahap sejak September kemerin,” kata Bodewil.

Bodewin menyatakan, dari 51 orang yang positif, ada satu orang anggota DPRD yang ikut terpapar Covid-19.

“Sisanya itu ada ASN, pegawai kontrak, petugas fraksi, cleaning service dan juga wartawan,” ujarnya.

Untuk wartawan sendiri ada empat orang yang dilaporkan positif terpapar Covid-19 setelah menjalani swab massal di Kantor DPRD Maluku.

Setelah dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19, lanjut dia, ke-51 orang tersebut kini telah menjalani isolasi di sejumlah lokasi karantina dan sebagaian lagi melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing.

“Ada yang isolasi juga di RSUP ada juga yang di RS Siloam,” ujar dia.

Setelah 51 orang tersebut dinyatakan positif Covid-19, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Ambon juga telah melakukan tracing terhadap orang-orang yang diduga berkontak erat dengan mereka.

“Tracing terhadap keluarga di rumah juga sudah dilakukan oleh tim gugus tugas Kota Ambon, kalau kami di sini kan sudah selesai,” ujar dia.

Orang tanpa gejala

Pemprov Maluku berencana memfungsikan asrama haji di kawasan Waiheru, Ambon, untuk dijadikan sebagai lokasi karantina pasien positif tanpa gejala yang terus meningkat di Maluku khususnya Kota Ambon.

“Rencananya kita mau pakai asrama haji, mungkin pekan depan sudah bisa difungsikan,” kata Sekretaris Daerah Maluku yang juga Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19Kasrul.

Ia mengatakan, saat ini banyak pasien positif berstatus tanpa gejala yang menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Mereka yang menjalani karantina mandiri itu telah melalui persyaratan mulai dari kondisi rumah hingga akses medis di lingkungannya.

Kasrul mengakui kebijakan isolasi mandiri bagi para pasien positif tanpa gejalah di Kota Ambon itu diberlakukan lantaran keterbatasan fasilitas kesehatan di Ambon.

Karena itu pihaknya berencana akan kembali memfungsikan menampung para pasien positif tanpa gejala.

“Banyak yang berstatus OTG, dan karena fasilitas kesehatan kita terbatas makanya kita rekomendasikan karantina mandiri di rumah, tapi itu khusus untuk yang OTG. Nah, minggu depan itu asrama haji akan kita fungsikan lagi untuk pasien positif,” ujarnya.

Kasrul mengimbau agar warga di Maluku tetap mematuhi protokol kesehatan dan selalu menghindari kerumunan.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/06/14532981/255-asn-pemprov-maluku-dan-51-orang-di-kantor-dprd-positif-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke