Salin Artikel

Pemkot Tasikmalaya Kekurangan Rp 10 Miliar untuk Menangani Covid-19

Jumlah itu hasil hitungan untuk penyewaan 2 hotel yang akan dijadikan rumah sakit darurat dan kontrak tenaga perawat hingga dokter spesialis yang baru.

"Setelah melakukan rapat beberapa kali, kita kekurangan biaya untuk penanganan Covid-19 sebanyak Rp 14 miliar. Kita ada sisa anggaran Rp 4 miliar dan kurangnya Rp 10 miliar. Soalnya kalau dicanangkan di APBD sudah enggak bisa," ujar Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman kepada wartawan, Jumat (2/10/2020).

Budi mengatakan, Kota Tasikmalaya telah kehabisan tempat isolasi, karena semua rumah sakit termasuk ruang isolasi di Rusunawa Universitas Negeri Siliwangi (UNS) telah penuh.

Sementara itu, pasien positif corona dari klaster pesantren masih terus bertambah dari hasil tracing.

Budi mengatakan, pihaknya akan segera menyediakan RS darurat di dua hotel yang selama ini sedang proses negosiasi.

Jika nantinya dua hotel tersebut masih penuh, maka Budi akan mengaktifkan Gelanggang Olahraga (GOR) Komplek Dadaha untuk dijadikan RS darurat selanjutnya.

"Kenapa kita fokus hotel, karena sudah berbentuk kamar-kamar dan fasilitas sanitasinya sudah lengkap untuk dijadikan ruang isolasi," kata Budi.

Budi mengatakan, hari ini pihaknya telah melayangkan surat permohonan dukungan anggaran penanganan Covid-19 kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pihaknya berharap bantuan itu akan cepat direalisasikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat untuk memperlancar proses penanganan Covid-19.

"Memang kondisi seperti sekarang ini tidak diprediksi sebelumnya. Meski katanya sewa hotel dibayar oleh pusat, kita jaga-jaga jika pasien terus membludak sekarang ini," kata Budi.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta pemerintah pusat segera mencairkan bantuan anggaran Covid-19 bagi kabupaten dan kota yang sudah kewalahan menangani lonjakan kasus gelombang kedua.

Salah satunya Kota Tasikmalaya yang telah kewalahan dari jumlah tenaga medis dan anggaran yang sudah minim.

Uu menilai, Kota Tasikmalaya selama ini termasuk salah satu dari 5 daerah penanganan Covid-19 terbaik di Jawa Barat.

Berbagai langkah cepat dan antisipasi penyebaran Covid-19 terbukti mampu menurunkan kasus penyebaran corona pada gelombang pertama.

Uu pun optimistis dengan anggaran dan tenaga medis yang optimal, Kota Tasikmalaya mampu menangani kasus corona dengan maksimal.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, saat ini terdapat 130 orang yang masih dalam perawatan.

Kemudian, 9 orang meninggal dunia.

Jumlah pasien positif paling besar berasal dari klaster pesantren.

https://regional.kompas.com/read/2020/10/02/16075731/pemkot-tasikmalaya-kekurangan-rp-10-miliar-untuk-menangani-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke